Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Terancam

Ganjal Laju Perekonomian

Selasa, 15 Juni 2021 07:13 WIB
Menteri Keuangan (Men­keu) Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR. (Foto : Dok Kemenkeu
Menteri Keuangan (Men­keu) Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR. (Foto : Dok Kemenkeu

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Men­keu) Sri Mulyani memastikan pihaknya sangat berhati-hati dalam menerapkan kebijakan, agar kenaikan kasus Covid-19 tidak berpengaruh besar ter­hadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021.

Menurut Ani-sapaan akrab Sri Mulyani, lonjakan kasus Covid-19 dapat mengancam proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang dipatok di kisaran 7,1 persen hingga 8,3 persen.

“Kuartal II kami harap akan terjadi pemulihan yang kuat. Namun Covid-19 yang terjadi pada minggu kedua Juni ini pasti akan mempengaruhi proyeksi ini,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, kemarin.

Baca juga : Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Tambah Kapasitas Rumah Sakit Hingga 40 Persen

Ia mengatakan, dampak lon­jakan Covid-19 akan mem­pengaruhi target pertumbuhan ekonomi, jika dalam pengenda­lian kasus, pemerintah melaku­kan pengetatan kegiatan dan mobilitas masyarakat.

Pembatasan tersebut, menurut­nya, tentunya akan mempengaruhi momen pemulihan ekonomi kuartal II-2021. Oleh karena itu, ia memastikan akan sangat berhati-hati dalam mengawal target pertumbuhan ekonomi.

Ani mengklaim pemulihan ekonomi sudah terlihat di periode April-Juni tahun ini. Hal ini lantaran ekonomi di kuartal II- 2020 yang mengalami kontraksi cukup dalam minus 5,32 persen dan adanya momentum puasa dan Lebaran, yang dinilai akan membuat ekonomi di kuartal II- 2021 menjadi lebih tinggi.

Baca juga : Dubes Austria Temui Ganjar, Bahas Kerja Sama Sekolah Vokasi Dan UMKM

Tak hanya itu, sejumlah in­dikator ekonomi juga mulai menunjukkan kenaikan di pe­riode kuartal kedua tahun ini. Mulai dari indeks keyakinan konsumen, indeks manufaktur, hingga pemakaian listrik yang juga meningkat. Dia berharap, perekonomian pun akan tetap positif di kuartal II ini.

“Komponen kuartal II April- Mei sangat kuat, baik karena tahun lalu base kita rendah maupun seasonality ebaran memberikan cukup kuat pada perekonomian,” pungkasnya.

Anggota Komisi XI DPR, Achmad Hafisz Tohir pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 bisa mencapai 7 persen. Apalagi, pasca Lebaran pada Mei lalu, angka penularan Covid-19 malah meningkat dan munculnya varian baru virus tersebut. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.