Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Tingkatkan Bisnis Komersial, Perumda Dharma Jaya Tambah Tiga Gerai Daging
- PT MSP Serah Terima Hasil Rehabilitasi DAS Ke KLHK
- Timnas U-17 Fokus Matangkan Strategi
- UU Cipta Kerja Dorong Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
- Jabar Punya Banyak Jabatan Fungsional, Bey Machmudin Minta ASN Kerja Lebih Ekstra

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan pihaknya sangat berhati-hati dalam menerapkan kebijakan, agar kenaikan kasus Covid-19 tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021.
Menurut Ani-sapaan akrab Sri Mulyani, lonjakan kasus Covid-19 dapat mengancam proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang dipatok di kisaran 7,1 persen hingga 8,3 persen.
“Kuartal II kami harap akan terjadi pemulihan yang kuat. Namun Covid-19 yang terjadi pada minggu kedua Juni ini pasti akan mempengaruhi proyeksi ini,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, kemarin.
Baca juga : Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Tambah Kapasitas Rumah Sakit Hingga 40 Persen
Ia mengatakan, dampak lonjakan Covid-19 akan mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi, jika dalam pengendalian kasus, pemerintah melakukan pengetatan kegiatan dan mobilitas masyarakat.
Pembatasan tersebut, menurutnya, tentunya akan mempengaruhi momen pemulihan ekonomi kuartal II-2021. Oleh karena itu, ia memastikan akan sangat berhati-hati dalam mengawal target pertumbuhan ekonomi.
Ani mengklaim pemulihan ekonomi sudah terlihat di periode April-Juni tahun ini. Hal ini lantaran ekonomi di kuartal II- 2020 yang mengalami kontraksi cukup dalam minus 5,32 persen dan adanya momentum puasa dan Lebaran, yang dinilai akan membuat ekonomi di kuartal II- 2021 menjadi lebih tinggi.
Baca juga : Dubes Austria Temui Ganjar, Bahas Kerja Sama Sekolah Vokasi Dan UMKM
Tak hanya itu, sejumlah indikator ekonomi juga mulai menunjukkan kenaikan di periode kuartal kedua tahun ini. Mulai dari indeks keyakinan konsumen, indeks manufaktur, hingga pemakaian listrik yang juga meningkat. Dia berharap, perekonomian pun akan tetap positif di kuartal II ini.
“Komponen kuartal II April- Mei sangat kuat, baik karena tahun lalu base kita rendah maupun seasonality ebaran memberikan cukup kuat pada perekonomian,” pungkasnya.
Anggota Komisi XI DPR, Achmad Hafisz Tohir pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 bisa mencapai 7 persen. Apalagi, pasca Lebaran pada Mei lalu, angka penularan Covid-19 malah meningkat dan munculnya varian baru virus tersebut. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya