Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Romo Benny : Habituasi, Kunci Penerapan Indikator Nilai Pancasila Dalam UU Dan Perda

Rabu, 23 Juni 2021 12:43 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. (Foto : Istimewa)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembiasaan atau habituasi Pancasila dalam setiap Aspek Kehidupan berbangsa dan bernegara jadi kunci penting suksesnya Penerapan Indikator Nilai Nilai Pancasila dalam pembuatan produk hukum yang dibuat oleh pemerintah pusat, maupun daerah.

Hal tersebut menjadi pokok refleksi Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo saat menjadi salah satu Narasumber dalam acara diskusi kelompok terpumpun bertajuk "Pemutakhiran Indikator Nilai nilai Pancasila dalam Pembuatan Peraturan Perundang Undangan dan Produk Hukum Daerah" pada Selasa (22/6) di Ruang Serbaguna Lantai 4 Gedung Perpusatakaan Nasional, Jakarta.

Baca juga : BPIP: Nilai Pancasila Pegangan Dalam Berdemokrasi

Benny menyampaikan dalam melakukan Penyaringan dan Pengawasan Produk Peraturan Perundangan dengan indikator nilai Pancasila, kesadaran dalam ber-Pancasila melalui habituasi menjadi tolak ukur Dalam pembuatan Peraturan dan Perundang-undangan.

Dijelaskan Benny, pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai pemegang kebijakan, dan masyarakat sebagai sasaran produk perundangan harus  sadar dan terbiasa paham bahwa hanya Pancasila lah yang semata-mata merupakan dasar dan tujuan pembuatan suatu Produk Hukum Penerapan Indikator Nilai-nilai Pancasila.

Baca juga : Harkitnas, Raja Yogyakarta Gaungkan Gerakan Indonesia Raya Bergema

"Sehingga ada peran aktif dari masyarakat yang mengerti serta terbiasa dengan Nilai-nilai Pancasila untuk melakukan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan oleh pembuat Kebijakan demi kepentingan Politik Sesaat," katanya.

Diskusi kelompok terpumpun ini digagas oleh Kedeputian Hukum, Regulasi dan Pengawasan Advokasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila serta dihadiri antara lain Oleh Ahmad Basarah, Jimly Asshiddique, Akmal Malik, Benny Riyanto, Widodo, serta Kemas Tajuddin, Deputi Hukum, Regulasi dan Pengawasan Advokasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sebagai moderator.

Baca juga : PGI Dukung BPIP, Jadikan Pancasila Mainstream Dalam Kebijakan Negara

Lebih lanjut Benny menyatakan, yang Indonesia perlukan adalah kehendak baik dan kesepakatan antara seluruh pemegang kepentingan, kewajiban semua komponen negara untuk menjunjung tinggi Pancasila melalui penerapan indikator nilai-nilai Pancasila dalam proses pembuatan produk hukum pemerintah pusat maupun daerah.

Hal ini sejalan dengan kesadaran, Pancasila merupakan dasar negara dan alat pemersatu bangsa. "Sudah saatnya BPIP berani keluar dan menyatakan pada masyarakat bahwa Pancasila adalah indikator persatuan bangsa" pungkas Benny menutup Paparannya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.