Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisah `Wanita Emas` Sembuh Dari Covid, Sulit Cari Obat Dan Harganya Selangit

Kamis, 8 Juli 2021 17:22 WIB
Ketua Umum Partai Emas Hasnaeni (kedua kanan). (Ist)
Ketua Umum Partai Emas Hasnaeni (kedua kanan). (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni akhirnya sembuh dari Covid-19. Ia mengaku pulih dari virus corona, setelah selama sekitar sepuluh hari menjalani perawatan.

Ia pun membagikan pengalamannya hingga akhirnya bisa beraktivitas seperti sediakala. Awalnya, ia menjelaskan awal-mula bisa terinfeksi virus yang merenggut nyawa empat juta orang di seluruh dunia ini.

"Hari pertama saya mengalami pegal-pegal kayak ditusuk-tusuk. Hari kedua belum tahu kalau kena Covid, dikira masuk angin biasa," kata Hasnaeni, Kamis (8/7).

"Terus minum paracetamol. Tiba-tiba kakak saya ngabarin, habis pulang kita dari acara Kadin, kakak saya ngabarin, Alex dia kena Covid. Saya langsung cek, ternyata saya kena Covid juga," imbuhnya.

Sebelum mengetahui dirinya terpapar Covid, Hasnaeni meminum obat flu Rhinos. Seiring dengan itu, ia menjalani tes PCR dan antigen.

"Tes sampai ulang tiga kali, apa salah gitu ya. Terus saya akhirnya ke UGD, RS MMC. Untung sudah pada kenal semua di situ, karena penuh semua di rumah sakit itu. Rumah sakit paling mahal di Jakarta itu MMC, UGD-nya sangat penuh," tandas Hasnaeni.

Baca juga : Puan Desak Pemerintah Bangun RS Darurat Covid Sebanyak Mungkin

Di RS, Hasnaeni diinfus vitamin C dan diberi panadol. Setelahnya ia menjalani CT scan paru-paru, cek D-dimer, trombosit, cek darah lengkap, kolesterol, cek antibodi dan lainnya.

"Begitu tahu saya kena Covid, saya nggak percaya kena Covid. Akhirnya saya PCR lagi, besoknya saya dikasih avigan," kata Hasnaeni.

Hasnaeni diberi obat avigan kira-kira 100 tablet. Ia diminta minum obat tersebut 16 butir sekaligus, setiap harinya.

"Delapan biji saya minum, katanya minum lagi delapan bijinya itu 12 jam berikutnya," ucapnya.

Selain itu, setiap hari ia mengkonsumsi vitamin C 1000 mg, vitamin E 450 mg, vitamin D 5000 mg, vitamin A dan B complex.

Hasnaeni mengaku sempat sedikit mengalami sesak napas. "Akhirnya saya tambah lagi minum vitamin C yang 1500 mg. Nah selama setiap hari itu badan saya sakit dan lemas," tutur dia.

Baca juga : Kontak Dengan Pasien Covid, Kate Middleton Isoman Di Istana Kensington

Hingga akhirnya, pada hari ke-10, Hasnaeni dinyatakan negatif dalam tes PCR dan antigen.

Selanjutnya ia menjalani pemulihan di rumah. Di rumah, ia rutin berolahraga. Setiap hari ia berolahraga yakni menggunakan treadmill selama 30 menit.

"Biasanya saya pakai parfum di kepala itu parfum rambut. Sejak saya kena Covid sekarang pakai minyak kayu putih parfum saya. Saya teteskan di kepala, terus indera penciuman saya hilang beberapa hari, saya nggak ingin keluarga saya tahu. Saat indera penciuman saya kembali, baru saya bilang," jelasnya.

Corona juga menjangkiti anak dari Hasnaeni. Hingga kini indera penciuman sang anak juga belum pulih. Tes PCR terakhir, juga masih positif.

"Di hari 10 ini baru PCR lagi, mudah-mudahan negatif," ucapnya.

Lebih lanjut, 'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni berharap agar pemerintah memperhatikan betul ketersediaan dan harga obat-obatan terkait virus ini.

Baca juga : Awas, Bui Menanti...!

Sebab sepengalamannya, ia sempat kesulitan mencari obat-obatan tersebut. Jika ada, harganya pun sangat mahal, sehingga sangat sulit dijangkau pasien Covid dengan ekonomi lemah.

"Sempat panik juga mencari obat nggak ketemu, akhirnya telepon teman-teman dokter, untuk dicarikan obat, akhirnya dapat avigan. Karena kehabisan avigan. Avigan itu satu bijinya Rp 110 ribu. Satu strip saya beli Rp 1,1 juta, itu 10 biji, sedangkan saya harus minum 8 biji. Jadi mungkin kalau orang miskin sudah susah mungkin belinya. Jadi kasihan orang miskin, mungkin dilarang sakit Covid," bebernya.

Hasnaeni mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang telah memperingatkan pihak-pihak terkait, agar obat-obatan pemulih Covid tersedia dan harganya tak dipermainkan.

Ia pun berharap agar hal ini benar-benar diwujudkan secara nyata di lapangan.

"Saya apresiasi Pak Luhut, yang mewanti-wanti jika barang siapa menaikkan harga-harga obat-obatan Covid akan dikenakan sanksi. Karena ini penting sekali, karena berhubungan dengan nyawa," tandasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.