Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minta Maaf Soal Bantuan 2 Triliun

Kapolda Sumsel Menunggu Nasib

Jumat, 6 Agustus 2021 08:18 WIB
Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri (kiri) menunduk saat meminta maaf atas kasus sumbangan hoaks keluarga Akidi Tio, di Mapolda Sumsel, Palembang, Kamis (5/8). (Foto: Antara)
Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri (kiri) menunduk saat meminta maaf atas kasus sumbangan hoaks keluarga Akidi Tio, di Mapolda Sumsel, Palembang, Kamis (5/8). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri kena getah kasus sumbangan hoaks Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio untuk penanggulangan Corona. Kemarin, Eko meminta maaf atas kasus ini. Namun, banyak yang prediksi, permintaan maaf itu tidak akan meloloskannya dari sanksi. Kini, Eko tinggal menunggu nasib.

Permintaan maaf itu, disampaikan Eko dalam konferensi pers di Mapolda Sumsel, Palembang, kemarin. Permintaan maaf itu diucapkan tidak hanya sekali. Tapi, berkali-kali. Wajah Eko terlihat sendu. Dia beberapa kali menundukkan kepala.

Eko mengakui, kegaduhan sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio terjadi dikarenakan ketidakhati-hatian dirinya. "Sekali lagi, kami memohon maaf," ucap jebolan Akpol 1988 dengan mengernyitkan keningnya dan tertunduk lesu beberapa saat.

Kata Eko, permohonan maaf itu disampaikan untuk seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama, dan tokoh adat. "Wabil khusus Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," sambungnya. Saat penyerahan bantuan keluarga Akidi secara simbolis, Senin (27/7), Eko memang mengundang Forkopimda untuk hadir menyaksikan.

Dalam kesempatan itu, Eko sempat menceritakan sekitar munculnya sumbangan Rp 2 triliun itu. Mula-mula, ia dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter keluarga Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan, saat berada di rumah dinasnya. "Saat itu, saya sebagai Kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini. Uangnya diminta dikawal transparansinya," tuturnya.

Tanpa melakukan telaah dulu, dia langsung percaya dengan rencana sumbangan itu. Dalam pelaksanaannya, sumbangan fantastis itu malah tak kunjung cair dan bikin heboh se-Tanah Air.

Eko mengaku mengenal mendiang Akidi Tio dan anaknya, yaitu Johan dan Ahok, ketika menjabat Kapolres Aceh Timur. Namun, tidak dengan Heriyanti, putri bungsu Akidi, yang menyerahkan sumbangan hoaks Rp 2 triliun itu. "Ibu Heriyanti saya tidak kenal," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.