Dark/Light Mode

BPPT: Uji Migrasi BPA Galon Guna Ulang BPOM Sangat Valid

Jumat, 6 Agustus 2021 17:30 WIB
Galon guna ulang. (Foto: Istimewa)
Galon guna ulang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memastikan, uji migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon guna ulang ke produk air minumnya yang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sangat valid dan akurat. Apalagi tes itu dilakukan terhadap sampling di setiap daerah alias secara nasional.
 
Hal ini disampaikan Tim Teknis Sentra Teknologi Polimer BPPT, Zarlina Zainudin, saat dimintai pendapat isu adanya migrasi BPA melebihi batas ketentuan yang diizinkan dari kemasan galon ulang ke produk airnya. Menurut Zarlina, karena yang diuji itu adalah air, maka perlu disimulasikan dan itu juga ada ketentuannya.

Untuk air, yang digunakan sebagai larutan simulasinya adalah etanol 10 persen. Air yang mau diuji itu dimasukka ke dalam etanol 10 persen dengan kondisi suhu dan lama tertentu. Kemudian, larutan etanol yang direndam itu diambil dan langsung dicek dengan menggunakan alat kromatografi cair berperforma tinggi atau HPLC yang bisa memisahkan dan mendeteksi kuantitas atau kadar BPA yang bermigrasi. 
 
Untuk sampling yang diuji, kata Zarlina, BPOM itu melakukannya secara nasional. Itu bisa dilakukan dengan cepat oleh semua Balai Besar POM yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Mereka masing-masing juga memiliki lab sendiri untuk menguji migrasi BPA dari sampling kemasan air minum galon guna ulang.
 
"BPOM ada hitungan sampling untuk pengambilan contoh produk yang beredar di pasaran, termasuk sampling langsung dari industri yang memproduksi air minum galon guna ulang. Jadi, data sampling-nya BPOM itu sangat lengkap. Nanti dari sample-sample yang sudah di-sampling itu yang mereka uji," tuturnya.
 
Untuk pengujiannya, kata Zarlina, minimal harus dilakukan tiga kali pengulangan. Hal ini untuk memastikan hasil uji sebelumnya dan metodenya sudah benar atau tidak.

"Dan untuk memastikan hasil ujinya benar dan akurat, minimal 7 sample yang diuji. Setelah uji, juga perlu dihitung recovery-nya berapa. Jadi, untuk memastikan itu benar-benar sesuai dengan hasilnya tidak main-main. Itu sangat serius," ungkapnya.
 
Sebelumnya, hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap kemasan galon air minum dalam kemasan (AMDK) jenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang yang dilakukan BPOM menunjukkan adanya migrasi BPA dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. Nilai ini jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yaitu sebesar 0,6 bpj.
 
Penjelasan tentang kandungan BPA pada kemasan galon AMDK yang digunakan secara berulang ini dirilis Biro Hubungan Masyarakat dan Dukungan Strategis Pimpinan di laman resmi BPOM pada Selasa (29/6). Pernyataan resmi BPOM ini untuk mengklarifikasi isu-isu soal BPA pada kemasan galon AMDK akhir-akhir ini. Hal itu dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa air minum dalam kemasan galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.