Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BIN Siaga “Virus Taliban”

Senin, 23 Agustus 2021 08:17 WIB
Reaksi dua kelompok masyarakat menyikapi kemenangan Taliban merebut pemerintahan Afghanistan. (Kartun: Mice)
Reaksi dua kelompok masyarakat menyikapi kemenangan Taliban merebut pemerintahan Afghanistan. (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Intelijen Negara (BIN) mulai siaga dan melakukan sejumlah langkah antisipasi munculnya "virus Taliban" di Tanah Air. Sebab, BIN mencium adanya benih-benih gerakan radikal di Tanah Air setelah Taliban sukses mengambil alih pemerintahan Afghanistan.

Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto menyebut, bentuk antisipasi yang dilakukan antara lain dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terhadap kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban. Kelompok yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI), Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) akan diawasi. Kelompok-kelompok yang dekat dengan organisasi ini akan didekati agar tidak menjadikan momentum kemenangan Taliban di Afghanistan sebagai inspirasi untuk melancarkan serangan teror di Indonesia.

BIN juga akan terus mengkaji dan menetralisir keadaan. Agar kemenangan Taliban di Afghanistan tidak malah menimbulkan persoalan baru di Indonesia.

Apalagi, dulu diketahui pernah ada beberapa warga Indonesia yang ikut berperang di Afghanistan melawan pasukan Uni Soviet. Langkah antisipasi ini dilakukan agar kejadian yang merugikan Indonesia tidak terulang.

“Para alumni Afghanistan juga kita kumpulkan supaya tetap kembali kepada NKRI,” kata Wawan, seperti dilansir VoA, Sabtu (21/8).

Dari data yang dikantongi BIN, sebut Wawan, ada sekitar 98 alumni perang di Afghanistan. Pihaknya akan melakukan pertemuan dan komunikasi secara berkala dengan para alumni tersebut. Agar paham ekstrem dan terorisnya tak diyakini lagi.

Meskipun para alumni Afghanistan ini rata-rata sudah berumur, namun tetap perlu diantisipasi. Agar mereka tidak memengaruhi generasi muda Indonesia melanjutkan cita-cita mendirikan negara Islam.

Kendati demikian, Wawan tidak menyebutkan berapa jumlah WNI yang yang masih bergabung dengan kelompok teror di Afghanistan. Yang pasti, mereka dalam pemantauan dan pengawasan BIN.

Polri juga sudah bergerak. Korp Bhayangkara tengah menyelidiki kemungkinan simpatisan Taliban di Indonesia, untuk mengantisipasi gerakan terorisme dan ekstrimisme.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.