Dark/Light Mode

BIN Siaga “Virus Taliban”

Senin, 23 Agustus 2021 08:17 WIB
Reaksi dua kelompok masyarakat menyikapi kemenangan Taliban merebut pemerintahan Afghanistan. (Kartun: Mice)
Reaksi dua kelompok masyarakat menyikapi kemenangan Taliban merebut pemerintahan Afghanistan. (Kartun: Mice)

 Sebelumnya 
"Kami sedang melakukan penyelidikan. Ada kaitannya atau tidak, kita belum bisa menentukan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, di Jakarta, kemarin.

Intensitas gerakan Taliban di Afghanistan yang meningkat, menimbulkan gelombang eksodus warga. Meski demikian, kata Argo, hingga saat ini Polri belum mendapatkan informasi simpatisan Taliban di Tanah Air. Namun, Polri tetap waspada. "Kami tetap melakukan penyelidikan terkait itu," ucap Argo.

Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan setuju dengan langkah antisipasi yang dilakukan BIN dan Polisi tersebut. Politisi Partai NasDem ini pun meminta pemerintah konsisten dalam memfilter masuknya paham-paham yang bisa membangkitkan kembali radikalisme di Indonesia.

“Kami akan meminta pada BIN, Lembaga Pertahanan Nasional, juga beberapa lembaga strategis di TNI dan di Kementerian Luar Negeri untuk memulai sebuah program, bagaimana kita membangun kembali pertahanan agar kita bisa mencegah infiltrasi paham-paham tersebut,” kata Farhan.

Sejauh ini, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengevakuasi 26 warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan yang kondisi keamanannya saat ini belum kondusif. Untuk sementara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul, Afghanistan beroperasi dari Islamabad, Pakistan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan, pihaknya tetap menjalankan misi KBRI Kabul dengan tim kecil. “Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya,” kata Retno, Sabtu (21/8).

Ia berharap, perdamaian dan stabilitas keamanan dapat segera tercipta di Afghanistan. Indonesianterus berkomitmen untuk membantu menciptakan perdamaian di Afghanistan, terutama melalui kerja sama pemberdayaan perempuan.

“Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif, yang Afghan-led, Afghan-owned, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan,” tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.