Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ganjar-Anies Masih Kejar-kejaran

Apapun Surveinya, Prabowo Juaranya

Kamis, 26 Agustus 2021 08:31 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemuncak elektabilitas calon presiden 2024 dari berbagai survei masih dipegang Prabowo Subianto. Termasuk survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia, kemarin. Sementara, pesaing terdekat Prabowo: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, masih kejar-kejaran di bawahnya. 

Dari kurva elektabilitas 6 nama teratas yang dipaparkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas Prabowo naik tajam dari April 2021 ke Juli 2021. Dari 19,3 persen menjadi 26,2 persen. 

Baca juga : Penuhi Janji Kampanye, Anies Resmikan Kampung Susun Akuarium

Di bawahnya adalah Ganjar. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu juga naik. Dari 13,7 persen di April 2021 menjadi 20,8 persen di Juli 2021. “Selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanudin, dalam konferensi pers yang digelar secara daring, kemarin.

Di posisi ketiga ada Anies. Gubernur DKI Jakarta itu memiliki elektabilitas 15,5 persen. 

Baca juga : Ganjar Dan Anies Dianggap Paling Wakili Suara Rakyat

Dalam survei Indikator Politik sebelumnya, Anies bersaing ketat dengan Prabowo di periode April. Bahkan, selisihnya lebih tipis lagi. Ketika Prabowo mencatatkan elektabilitas 19,3 persen, Anies membukukan tingkat keterpilihan 18,6 persen. Sayangnya, dari April ke Juli, elektabilitas Anies melorot jauh. Penurunan elektabilitas juga dialami kepala daerah lain, yakni Ridwan Kamil dari 8,1 persen ke 5,7 persen. 

Survei dilakukan ketika Corona lagi gawat-gawatnya dan di saat pemerintah mulai memberlakukan PPKM Darurat Jawa dan Bali. Anehnya, saat banyak elektabilitas kepala daerah turun, Ganjar malah naik. Padahal, Jawa Tengah juga dihantam Corona yang tidak kalah gawatnya.

Baca juga : Rekrut Varane, Bukan Jaminan Setan Merah Juara

Burhanudin menduga, Ganjar ketiban berkah dari perseteruan dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto. Polemik di internal PDIP yang kadung tersiar keluar itu, justru menguntungkan Ganjar secara elektoral.

Ketika itu, Ganjar seakan dikucilkan dari kandang Banteng. Ia bahkan tidak diundang di acara PDIP yang digelar di Jawa Tengah. Diserang begitu, Ganjar malah memanen simpati. "Drama itu justru jadi berkah Ganjar Pranowo," nilai Burhanuddin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.