Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Gandeng Kementan
RNI Genjot Cadangan Komoditas Hortikultura
Minggu, 29 Agustus 2021 08:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini dituangkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan cadangan komoditas hortikultura.
Selanjutnya, perseroan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir hortikultura untuk penguatan sektor pertanian,” ujar Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi melalui siaran pers, Jumat (27/8).
Dia menjelaskan, kerja sama dengan Kementan ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura. Sehingga, bisa menghubungkan pendistribusian di sektor pangan antara hulu dan hilir.
Baca juga : DPR Heran MA Anggarkan Renovasi Ruangan Pimpinan Sampai Miliaran
“Ini sebagai acuan distribusi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura,” terang Arief.
Berbarengan dengan itu, BUMN Klaster Pangan melalui PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS turut mensukseskan program Corporate Farming Agro Solution, yang bersinergi dengan PT BNI (Persero) Tbk dan PT Pupuk Kujang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani.
“SHS akan melakukan pendampingan budidaya padi Hibrida dan Non Hibrida kepada mitra petani binaan. Sedangkan jaminan suplai pupuk sinergi dengan Pupuk Kujang,” katanya.
Arief memastikan, dalam sinergi ini mengedepankan Business to Business (B2B). Sekaligus mendorong inklusivitas untuk petani, peternak maupun nelayan.
Baca juga : SMF Benahi Pemukiman Kumuh Di Atas Laut
Sebab, BUMN Klaster Pangan ingin meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui pembiayaan untuk 83 mitra petani binaan SHS di sektor padi dan hortikultura.
“BNI akan memberikan pembiayaan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total Rp 3,1 miliar dan luasan garapan lahan sawah produktif seluas 200 hektar (ha),” rincina.
Sementara, Syahrul Yasin Limpo berharap, semua pihak yang terlibat bisa semakin kreatif membangun pertanian di tengah situasi pandemi.
“Ini kontribusi kita semua untuk mensejahterakan masyarakat, dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” ucap Syahrul.
Baca juga : Teken MoU Lintas Stakeholders, Kementan Optimalkan Agroindustri Hortikultura
Dia mengakui, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan sosial kehidupan. Namun, pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya