Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Akan Copot Bos BUMN Tak Dukung Transformasi
Ancaman Erick Thohir Nggak Kaleng-kaleng
Rabu, 20 Oktober 2021 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan mengambil kebijakan tegas terhadap jajaran direksi di perusahaan pelat merah klaster pangan yang tidak mendukung program transformasi. Sebab, sektor tersebut memiliki peranan penting untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Erick Thohir mengakui, sektor pangan memang sangat kompleks. Sayangnya, sebagai negara agraris, Indonesia masih terus melakukan impor.
Menurut Erick, dari total tenaga kerja di Indonesia, sebanyak 30 persen ada di sektor pangan. Alhasil, aksi impor ini membuat kesejahteraan petani dan peternak merana.
Baca juga : Transformasi BUMN Diapresiasi Jokowi, Erick Thohir Happy
“Kalau 30 persen tenaga kerja ini miskin, kami sebagai pemegang amanah (untuk menyejahterakan), sangat berdosa. Ini artinya (BUMN) sebagai supply chain, tidak menjadi ekosistem. Makanya, persoalan ini harus dibenahi,” ujar Erick dalam acara Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan BUMN secara virtual, kemarin.
Erick meminta, agar perusahaan pelat merah yang tergabung dalam klaster pangan bisa menjadi ekosistem pangan yang baik ke depannya. Mantan bos Inter Milan ini menegaskan, tak akan segan mencopot jajaran manajemen BUMN yang bandel dan enggan bertransformasi. Baik dari sisi human capital maupun model bisnisnya.
“Saya akan serius memantau sektor pangan dalam satu tahun ke depan. Yang tidak ikut transformasi, pasti akan dibongkar, akan diganti. Sudah banyak terjadi di BUMN. Jadi ini nggak kaleng-kaleng ngomongnya,” cetus Erick.
Baca juga : PP Raih Tiga Penghargaan
Namun, ditegaskannya, pergantian manajemen tersebut bukan dikarenakan faktor suka atau tidak suka secara personal. Namun, hanya berdasarkan hasil kinerja.
Hal itu bisa dilihat dari keputusannya tidak mengganti para pemimpin BUMN hasil pilihan menteri sebelumnya. “Karena mereka memiliki kinerja yang baik. Kami me-manage sesuatu bukan karena suka atau tidak suka. Tapi, hasilnya yang dilihat. Tidak mungkin, kami bicara transformasi BUMN hanya sekedar banner. Kuncinya, ada pada people,” tegasnya.
Bos Mahaka Group ini melanjutkan, transformasi terus digalakkan karena dalam dua tahun terakhir, kinerja BUMN semakin positif. Pendapatan BUMN di semester pertama tahun ini sudah mencapai Rp 96,5 triliun. Lebih besar dibandingkan periode yang sama di 2020.
Baca juga : Pastikan Pasokan Listrik Aman, Erick Thohir Sidak Ke Pusat Pengatur Beban Jamali
Begitu juga perolehan laba bersih pada semester pertama tahun ini jauh lebih tinggi, yakni senilai Rp 26,35 triliun. Padahal periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,77 triliun. Lalu, setelah audit 2020, laba bersih diketahui Rp 13,29 triliun.
“Peningkatan kinerja terjadi karena apa? Karena transformasi, juga efisiensi,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya