Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sistem AHWA Dinilai Sebagai Cara Terbaik Pilih Ketum PBNU

Jumat, 5 November 2021 12:04 WIB
Tokoh Muda NU Indonesia Timur Abdul Hamid Rahayaan. (Foto: Ist)
Tokoh Muda NU Indonesia Timur Abdul Hamid Rahayaan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tokoh Muda NU Indonesia Timur Abdul Hamid Rahayaan kembali mengingatkan seluruh calon Ketua Umum PBNU dan tim suksesnya untuk tetap memikirkan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) sebagai dasar dalam membangun silaturahmi dan menjaga keutuhan warga Nahdliyin.

Abdul mengatakan, untuk menentukan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Ke-34 di Lampung, perlu pertimbangan matang dari pemilik suara. Baik cabang, maupun wilayah.

Diingatkannya, apabila yang digunakan adalah sistem konvensional atau satu orang satu suara, maka kemungkinan akan melahirkan pemimpin pragmatis. "Yang orientasinya lebih kepada kepentingan pribadi dan kelompok," ujar Abdul, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (5/11).

Baca juga : Peduli Jaringan Tenaga Rakyat Berbagi Ke Kampung PLTU Priok

Sebaliknya, kata salah satu penasehat pribadi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj itu, apabila yang digunakan adalah sistem AHWA, maka akan menghasilkan Ketua Umum PBNU yang amanah serta bermanfaat bagi warga NU dan seluruh masyarakat Indonesia.

"Karena dihasilkan melalui proses yang baik sesuai tradisi yang selama ini dianut Nahdlatul Ulama," tuturnya.

Bila ada calon Ketua Umum dan timnya terlihat memaksakan kehendak agar pemilihan Ketua Umum PBNU mendatang menggunakan sistem satu orang satu suara, Abdul menyatakan, patut dicurigai mereka sekadar mengejar jabatan struktural di PBNU demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Bukan untuk memajukan NU dan warga Nahdliyin. Apalagi, untuk kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga : Kementerian Keuangan Apresiasi Kinerja PLN Sebagai Debitur Terbaik Kategori BUMN

"Karena itu saya minta kesadaran semua kandidat Ketua Umum PBNU, mari kita jaga nama baik NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia agar tidak ternodai ambisi berlebihan yang dapat merusak tatanan persaudaraan sesama warga Nahdliyin," pinta Abdul.

Dia juga meminta Ketua NU cabang dan wilayah seluruh Indonesia tidak terpengaruh dengan kepentingan segelintir orang yang berpotensi merusak nama baik NU.

"Kalian adalah garda terdepan dalam menyelamatkan organisasi ini, saya ingatkan kepada kita semua untuk berjuang memajukan NU dan melawan segala praktik kemungkaran, Insya Allah ada keberkahan yang kita peroleh," ajaknya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.