Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bijak Ala Tukang Syuting Video

Senin, 26 Agustus 2019 08:22 WIB
Ngopi - Bijak Ala Tukang Syuting Video
Catatan :
SARIF HIDAYAT

RM.id  Rakyat Merdeka - Waktu masih kuliah. Tahun 2004. Saya usaha kecil-kecilan. Jasa dokumentasi foto dan video. Dua tahun jalani profesi sebagai tukang syuting (merekam video) saya memiliki banyak teman seprofesi.

Kami sering berkumpul. Ya, mulai dari sekadar hanya senda bergurau sam pai tukar pengalaman menjadi tukang syuting.

Heboh kasus video ceramah Ustad Abdul Shomad (UAS) tentang salib, bikin saya ingat masa-masa itu. Kami banyak memiliki dokumentasi video serupa. Karena kami menerima order apa saja.

Baca juga : AS-China Sekarang Ributin Hong Kong

Mulai dari resepsi pernikahan, khitanan, ulang tahun sampai kegiatan keagamaan baik di mas jid, gereja, dan tempat ibadah lain.

Pengalaman kami, tidak ada pemuka agama tidak menyalahkan ajaran agama lain yang tidak diyakininya ketika membahas soal ketuhanan kepada para jemaatnya.

Isinya “keras- keras lho”. Awalnya, sebagai manusia biasa, kami sempat tersinggung ketika mendengar ada pemuka agama menyudutkan keyakinan kami.

Baca juga : Bicara Suap Impor Bawang Putih, Enggar Tanpa Beban

Tapi, setelah berdiskusi panjang lebar dengan kepala dingin, kami bisa memahaminya. Pikiran sederhana kami: namanya juga beda keyakinan pasti yang disampaikan juga berbeda dengan keyakinan kami.

Berkat prinsip itu, kami tidak pernah pilih-pilih order. Teman-teman seprofesi saya waktu itu rata-rata orang kelas menengah ke bawah.

Di tengah kegaduhan buntu dari video UAS, Saya bangga dengan mereka. Tidak mengenyam pendidikan tinggi tapi bijaksana merespons masalah.

Baca juga : Limbah Sawit Asal Nunukan Diekspor ke Vietnam

Saya agak kaget, polemik video UAS begitu ramai dan melebar kemana- mana. Yang terlibat tidak sedikit orang terkenal dan berpendidikan tinggi.

Kicuannya di media sosial, bukan meneduhkan tetapi malah bikin panas. Tersinggung dengan video UAS, bisa dipahami. Marah UAS disudutkan juga bisa dipahami.

Tapi berikutnya, harus bijaksana dan bertindak dengan kepala dingin. Seperti teman-teman tukang syuting saya itu yang kebanyakan berpendidikan rendah dan orang kelas bawah. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.