Dark/Light Mode

AS-China Sekarang Ributin Hong Kong

Sabtu, 10 Agustus 2019 07:32 WIB
Demo Hong Kong. (Foto: Reuters)
Demo Hong Kong. (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perseteruan Amerika Serikat (AS) dan China sepertinya tak ada habisnya. Setelah urusan perang dagang dan Korea Utara, kini kedua negara sibuk ributin soal demo Hong Kong. Kedua negara ini saling ancam kaya anak kecil.

Dilansir dari AFP, panasnya hubungan kedua negara ini berawal dari berita surat kabar lokal pro China, Ta Kung Pao yang mengungkapkan pertemuan Diplomat AS dengan para aktivis pro demokrasi yang menggelar demo besar-besaran sampai dalam beberapa bulan terakhir. Diplomat yang dimaksud adalah Julie Eadeh. Dia menjabat Kepala Unit Politik pada Konsulat Jenderal AS di Hong Kong.

Dalam laporannya, Ta Kung Pao mempublikasikan foto-foto pertemuan Eadeh dengan aktivis pro-demokrasi Hong Kong, Joshua Wong dan anggota lain dari partai politiknya Demosisto, di sebuah hotel mewah di kota tersebut. Selain mengidentifikasi Eadeh, Ta Kung Pao juga menerbitkan nama suaminya dan anak-anak mereka.

Baca juga : Bicara Suap Impor Bawang Putih, Enggar Tanpa Beban

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan, telah memanggil seorang perwira yang bertugas di Konsulat Jenderal AS di Hong Kong itu. AS diminta untuk berhenti ikut campur urusan Hong Kong.  "Washington harus segera membuat terobosan bersih dari pasukan anti-China yang menimbulkan masalah di Hong Kong, berhenti mengirimkan informasi yang salah kepada pelaku kekerasan," tulis Kemlu China. 

Langkah China dan media Ta Kung Pao yang membocorkan informasi mengenai diplomat membuat AS panas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus menuduh China berperilaku tidak bertanggungjawab dan seperti preman.

"Saya tidak berpikir bahwa membocorkan informasi pribadi, gambar, nama anak-anak diplomat Amerika merupakan protes resmi. Itulah yang akan dilakukan rezim preman. Itu bukan bagaimana negara yang bertanggungjawab akan berperilaku,"ujar Ortagus seperti dikutip dari CNN. 

Baca juga : Takut Tekanan China, Warga Hong Kong Kabur Ke Australia

Menurut Ortagus, normal bagi para diplomat AS untuk bertemu dengan para pemrotes dan tokoh-tokoh oposisi, di mana pun mereka bekerja. Pertemuan semacan itu juga kerap dilakukan oleh para diplomatnya di negara lain.

"Jadi diplomat kami melakukan pekerjaannya dan kami memuji dia atas pekerjaannya. Ini yang tidak hanya dilakukan oleh diplomat Amerika, ini juga yang dilakukan para diplomat negara lain," ucapnya.

Pejabat Kemlu China menilai, pernyataan Kemlu AS sebagai fitnah yang terang-terangan terhadap China. "Bukannya mengoreksi diri, malah membuat tuduhan balasan yang tidak berdasar dan menyalahkan China dan membuat asosiasi tanpa dasar, bahwa China membocorkan informasi yang relevan. Itu menunjukkan mentalitas AS yang gelap dan terdistorsi," ucapnya.

Baca juga : Taiwan-China Saling Gertak

China pun menasehati pihak AS, agar jangan melakukan sesuatu jika memang tidak mau dipublikasikan. "Jika Anda tidak ingin orang lain tahu apa yang telah Anda lakukan, (maka) jangan lakukan itu," tegasnya. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.