Dark/Light Mode
KRISTANTO
RM.id Rakyat Merdeka - Pertanyaan yang belakangan ngetren ini, kemarin mendapat jawabannya. Rakyat memilih Jokowi. Saya memilih Jokowi. Saya jadi ingat obrolan dengan ibu saya, beberapa pekan sebelum nyoblos.
Kala itu saya sedang bertandang ke rumah beliau. Kebetulan, ibu saya sedang ngobrol dengan tetangga dekat rumah yang kebetulan berstatus “janda muda”.
Saya pun mengeluarkan pertanyaan andalan. Pilih siapa? Ibu saya cepat menjawab, “Jokowi.” Sedang si janda muda terlibat bimbang sambil berpikir, 01 atau 02 ya?
Baca juga : Jadi Siapa Yang Gila?
Beberapa detik kemudian dia menjawab,”Pilih Jokowi aja deh.” Alasannya, kata si janda, dia takut kalau Jokowi kalah program Kartu Jakarta Pinta (KJP) bisa hilang.
Maklum, Si janda ini punya anak yang baru saja masuk sekolah dasar. Bagi dia bantuan KJP tentu berarti banyak. Dalam hati saya ketawa mendengar penjelasan ini.
Apa hubungannya KJP dengan kalah menang Jokowi ya. Berikutnya, obrolan beralih ke soal politik uang. Si janda tadi cerita, sudah ada seorang caleg yang menawarkan uang Rp 50 ribu per suara bagi yang mau mencoblos dia.
Yang bikin geleng-geleng kepala, lanjut Si janda, nama saya sudah didaftarkan sebagai salah satu penerima uang caleg ini. Jelas saya menolak. Yang lebih gila lagi, ketua RW setempat katanya sudah bikin “deal” dengan caleg ini.
Jika menang di RW tempat orang tua saya tinggal, si caleg akan mengusahakan agar jalan-jalan di RW ini diaspal sampai mulus. Si caleg punya target mendapat 500 suara di RW ini.
Kembali ke hari pencoblosan kemarin, saya pun sempat bertanya ke bapak saya, coblos siapa? Tapi beliau malu-malu menjawab. “Siapa saja yang terpilih saja ajalah,” katanya diplomatis.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
