Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Reaktor Nuklir Koeberg Sumbang Listrik Sejak 1984
Bamsoet: Jajaki Kerja Sama Bangun PLTN Dengan Afsel
Sabtu, 20 November 2021 07:25 WIB
Sebelumnya
Di masa depan, lanjutnya, ketergantungan berbagai negara dunia terhadap PLTU akan berkurang drastis. Terlebih, setelah pertemuan Conference of Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, beberapa hari lalu. Negara-negara di dunia sepakat menurunkan emisi karbon agar bisa menekan kenaikan suhu bumi dibawah 1,5 derajat Celcius.
Dalam COP-26, pembicaraan penggunaan energi nuklir untuk menurunkan emisi karbon sudah menghangat.
Baca juga : Bamsoet Ajak Dubes Afsel Kerja Sama Kembangkan PLTN Di Indonesia
“Sepertinya, dunia mulai pulih dari trauma kecelakaan nuklir Chernobyl di Ukraina maupun Fukushima di Jepang. Bahkan, Ukraina tetap menggunakan energi nuklir untuk memenuhi 53 persen sumber energinya,” jelas dia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini bilang, sebagai pelaksanaan COP-26, Indonesia menargetkan emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Karenanya, Indonesia akan menghentikan operasi PLTU secara bertahap untuk mencapai target tersebut, serta memaksimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk energi nuklir.
Baca juga : Kementerian Investasi Jalin Kerja Sama Dengan APKASI
Bamsoet menambahkan, sebenarnya sejak tahun 1970-an Indonesia sudah merencanakan pembangunan PLTN. Berbagai upaya dan proses panjang telah dilalui, namun tidak kunjung membuahkan hasil signifikan.
“Setelah COP-26, berbagai kajian dilakukan pemerintah, lahir opsi penggunaan nuklir pada tahun 2045, dan diharapkan kapasitasnya mencapai 35 Giga Watt (GW) pada tahun 2060 nanti,” tandasnya. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya