Dark/Light Mode

Reaktor Nuklir Koeberg Sumbang Listrik Sejak 1984

Bamsoet: Jajaki Kerja Sama Bangun PLTN Dengan Afsel

Sabtu, 20 November 2021 07:25 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kanan) bersama Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia Hilton Fisher di Ruang Kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/11/21). (Foto: Dok. MPR RI)
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (kanan) bersama Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia Hilton Fisher di Ruang Kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/11/21). (Foto: Dok. MPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo terkesan dengan perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Koeberg di Afrika Selatan (Afsel). Pemanfatan energi nuklir untuk menghasilkan setrum ini berjalan aman-aman saja.

Bambang Soesatyo bilang, Afsel memiliki dua reaktor nuklir. Sejak beroperasi pada tahun 1984, PLTN Koeberg tak pernah mengalami kendala berat yang menyebabkan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat Afsel.

Baca juga : Bamsoet Ajak Dubes Afsel Kerja Sama Kembangkan PLTN Di Indonesia

“Kedua reaktor dengan kapasitas 1.940 MW itu justru menghasilkan sekitar 5 persen listrik Afrika Selatan,” ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, usai menerima Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia Hilton Fisher di Ruang Kerja Ketua MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Ketua ke-20 DPR ini menguraikan, Afsel merupakan satu-satunya negara di benua Afrika yang memiliki PLTN. Bahkan, mereka berencana membangun delapan reaktor nuklir tambahan, untuk mengakhiri ketergantungan pada batubara sebagai penghasil listrik.

Baca juga : Kementerian Investasi Jalin Kerja Sama Dengan APKASI

Indonesia, lanjutnya, tidak perlu ragu untuk belajar mengembangkan PLTN dari Afsel. Sebab, PLTN Koeberg menjadikan Afsel sebagai 15 negara produsen listrik bertenaga nuklir terbesar di dunia.

Selain Afsel, negara produsen listrik nuklir, yakni Amerika Serikat, China, Rusia, Korea Selatan, Kanada, Ukraina, Jerman, Jepang, Spanyol, Inggris, India, Taiwan, Brazil, dan Meksiko.

Baca juga : Jerman, Negara Pertama Eropa Kerjasama Dengan Taliban

Secara global, sambung Bamsoet, total produksi PLTN di berbagai negara dunia mencapai 2.796 terawatt (triliun watt) per jam pada tahun 2019. Amerika Serikat berada di peringkat pertama, mengolah hingga 852 triliun watt per jam atau 30,5 persen dari total produksi PLTN global. Sementara Afrika Selatan di posisi ke-14 dengan mengolah hingga 14,2 triliun watt per jam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.