Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

3 Saran PDIP Dalam Hadapi Penyebaran Varian Omicron

Minggu, 28 November 2021 12:40 WIB
Seorang pekerja migran usai menjalani masa karantina di RSDC Wisma Atlet. (Foto: Dwi Pambudo)
Seorang pekerja migran usai menjalani masa karantina di RSDC Wisma Atlet. (Foto: Dwi Pambudo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menyarankan Pemerintah melakukan tiga langkah dalam menyikapi munculnya Covid-19 varian B1.1529. Sebelumnya, varian yang dikenal dengan nama Omicron itu bikin geger dunia dan langsung ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh Badan Kesehatan Dunia alias WHO.

“Pertama, dalam menyikapi kemunculan varian baru yang telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia ini, kita tidak boleh panik dan kawatir. Ini penting dan yang utama,” kata Rahmad, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/11)

Politisi PDIP ini menjelaskan, pada dasarnya, karakteristik virus adalah bermutasi. Dengan bermutasi, virus bisa menjadi semakin lemah atau juga sebaliknya, semakin kuat. Bila semakin kuat, proses penulannya semakin cepat.

Baca juga : Jangan Kecolongan Omicron

“Melihat karakteristik virus secara biolois, mutasi adalah sebuah keniscayaan. Karena itulah, kita tak punya banyak pilihan, harus menghadapi dengan tenang. Jangan panik," ucapnya.

Kedua, kata Rahmad, Indonesia harus  mengikuti rekomendasi WHO serta para epidemiolog. Indonesia harus berkoordinasi dan bersinergi dengan masyarakat internasional guna meningkatkan pemahaman, antisipasi, dan pengendalian Omicron.

“Rekomendasi dan kebijakan yang ditetapkan WHO dalam menghadapi virian Omicron harus jadi perhatian kita. Kemudian ditambah lagi dengan kebijakan  kita sendiri, baik untuk menambah dan menyesuaikan,” terangnya.

Baca juga : Garap Ajudan, KPK Dalami Aliran Duit Ke Bupati Apri Sujadi

Sesuai rekomendasi WHO dan para ahli, lanjut Rahmad, varian baru ini bisa dihadapi dengan cara ilmiah dan berbasis risiko. Artinya, 3T, yakni testing, tracing, treatment harus diperkuat. “Selanjutnya yang berbasis risiko, kita tetap mengupayakan perubahan perilaku dengan cara memassifkan 3M lalu ditambah mengurangi mobilitas, aktivitas, berkunjung tempat keramaian,” bebernya.

Politisi asal Boyolali ini menambahkan, untuk saat ini, salah satu cara efektif melawan pandemi adalah vaksinasi. WHO dan para ahli pun sudah menegaskan, vaksin cukup efektif melawan Covid-19, termasuk varian baru. “Meskipun varian Omicron itu diprediksi bisa melawan vaksin, namun vaksinasi harus terus digencarkan sesuai target pemerintah. Sambil jalan, para ilmuwan tentu akan terus mengkaji, memperbaiki  menyempurnakan vaksin,” katanya.

Ketiga, lanjut Rahmad, sambil menunggu perkembangan selanjutnya,  pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik di bandara, pelabuhan laut, maupun perbatasan darat, wajib diperketat. “Termasuk proses karantina harus kita perkuat. Warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia dan warga Indonesia yang kembali dari negara lain harus tetap mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.