Dark/Light Mode

HNW: Dunia Global Perlu Koreksi Islamophobia

Senin, 6 Desember 2021 08:11 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyerukan perlunya kerja sama berbagai komponen masyarakat baik di Indonesia maupun dunia, dalam melawan dan mengkoreksi Islamophobia (prasangka dan framing negatif, kebencian, permusuhan terhadap Islam dan muslim).

"Mengapa dibutuhkan kerjasama global? Karena sejatinya Islamophobia tidak hanya menerpa kepada agama Islam. Tapi, ini merupakan salah satu pintu masuk upaya menghancurkan agama dan nilai-nilai moral. Akhlak, berkeluarga yang benar sesuai ajaran agama, dan relijiusitas masyarakat secara umum. Untuk diganti dengan nilai agnotisisme (anti Agama), atheisme (anti Tuhan), hedonisme,  permisivisme, perilaku menyimpang LGBT, yang semuanya jauh dari nilai-nilai Agama, Ketuhanan, Ethika dan Kemanusiaan yang berkeadaban," ujar Hidayat.

Pernyataan tersebut disampaikan Hidayat saat dirinya tampil sebagai salah satu pembicara dalam Webinar Internasional tentang Islamophobia. Webinar diselenggarakan oleh Universitas Islam As Syafi’iyah bekerja sama dengan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bekasi secara online, Sabtu (4/12).

HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid mengatakan, Islam merupakan agama pembawa rahmat. Sementara umat Islam yang berupaya memegang teguh ajaran agamanya  malah mendapat tuduhan yang memojokkan. Seperti terorisme dan radikalisme.

Bahkan umat Islam juga menjadi sasaran tembak dari pengusung ideologi Islamophobia dan ideologi lainnya yang ingin menjauhkan masyarakat dari Agama Islam dan dari komunitas beragama Islam tersebut.

Baca juga : Rukita App Permudah Cari Kosan Instagenic

HNW memberi contoh, setelah gagal menghantam dengan isu terorisme, radikalisme, dan intoleran, kemudian dipopulerkanlah gerakan Islamophobia menjadi gerakan trans nasional pasca peristiwa 11 September di Amerika Serikat. Namun, upaya itupun tak kunjung membuahkan.

Buktinya, umat muslim di Amerika Serikat justru berkembang, dan diterima masyarakat. Realitanya, upaya mereka ikut berkiprah membangun negara Amerika Serikat, mendapatkan dukungan yang signifikan.

"Makin banyak anggota Kongres Amerika yang beragama Islam. Ada juga beberapa wali kota muslim. Bahkan, ada satu kota di Negara Bagian Michigan, Kota Hamtramck yang mayoritas penduduknya dan dewan kotanya adalah muslim. Jumlah umat Islam dan masjidnya juga meningkat pesat," jelasnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, orientasi dari pengusung Islamophobia sejatinya adalah ingin menghancurkan nilai-nilai moralitas, akhlak, dan ketuhanan. Juga nilai kesusilaan, dan kekeluargaan yang ada di masyarakat.

Oleh karenanya, ketika berbicara terkait Islamophobia, HNW mengatakan, umat muslim dan umat beragama lain perlu melihat persoalan ini secara utuh, bukan Islam saja yang ditarget. Tapi semua agama dan umat beragama yang mementingkan moral, komitmen beragama, menjaga institusi keluarga, menolak agnotisisme, atheisme, permisifisme, hedonisme, dan penyimpangan LGBT.

Baca juga : Basarah Puji Gerakan Sosial Dan Moderasi Islam Muhammadiyah

"Umat Islam perlu menjalin kerja sama dengan kelompok-kelompok agama lain untuk mengukuhkan nilai relijiusitas di masyarakat. Dan menyelamatkan masa depan peradaban dan kemanusiaan," tuturnya.

Upaya untuk menghadap Islamophobia,  ini kata HNW sejatinya bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga Islam Internasional seperti OIC yang menghimpun negara-negara mayoritas penduduknya beragama Islam. Juga Moslem World League yang menghimpun Ormas serta tokoh Muslim sedunia. Kedua lembaga yang sudah menandatangani MoU untuk bekerjasama atasi masalah Islamophobia.

Penting pula memaksimalkan potensi strategis dan power yang dimilikinya terhubung dengan negara-negara dan komunitas ditingkat global. Tetapi juga setiap individu muslim, baik itu disadari atau tidak, bila seorang muslim menunjukan prestasi unggulan di bidang yang digelutinya.

HNW menyebut empat tokoh muslim yang sangat berpengaruh dan berhasil meminimalisir Islamophobia melalui prestasinya. Yaitu,  pemain sepakbola asal Liverpool Mohammed Salah. Dengan prestasinya sebagai penyerang terbaik, menunjukan wajah muslim yang simpatik, ramah dan berprestasi yang membanggakan. Tidak sebagaimana yang selama ini ditakut-takuti oleh pengusung Islamophobia.

"Dalam beberapa penelitian, Mohammed Salah berhasil mengkoreksi Islamophobia atau kesalahpahaman terhadap Islam di Liverpool," ujarnya.

Baca juga : HNW Dukung Santri Tampilkan Islam Moderat

Lalu petinju legendaris Muhammad Ali. Di Amerika Serikat. Ali mampu menunjukan wajah Islam yang berprestasi, simpatik, ramah dan mencintai keadilan di negara tersebut. Kemudian ilmuwan muslim pasangan Suami Istri asal Turki Ugur Sahin dan Ozlem Tureci. Keduanya menemukan vaksin Covid-19 Pfizer.

"Ini merupakan contoh nyata bahwa prestasi yang ditunjukan oleh seorang muslim kepada dunia dapat menunjukan wajah Islam yang sesungguhnya. Ramah, berprestasi, tidak menakutkan sebagaimana dikampanyekan sehingga sekaligus mengkoreksi pandangan tidak fair dari Islamophobia," tuturnya.

HNW berharap ke depan, semakin banyak muslim-muslim di dunia, terutama yang berasal dari Indonesia, yang dapat menunjukan wajah Islam yang memang moderat sesuai dengan wajah masyarakat bangsa Indonesia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.