Dark/Light Mode

DPR, HKTI, KTNA Dan HMPO Sepakat Penggunaan Pupuk Organik Diperluas

Selasa, 22 Maret 2022 08:30 WIB
Panen padi dengan alsintan/Ist
Panen padi dengan alsintan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mendukung upaya pemerintah mengembalikan kesuburan lahan melalui penggunaan pupuk organik. 

Hal ini disampaikan Dedi dalam rapat dengar pendapat bersama Ketua HMPO, KTNA dan HKTI. 

Menurut Dedi, penggunaan pupuk organik merupakan keharusan untuk kepentingan pertanian Indonesia yang jauh lebih baik dan jauh lebih sehat.

"Penggunaan pupuk organik itu sebuah keharusan kalau pertanian kita ingin go international. Kenapa? Kalau cuma mengandalkan yang saat ini berat, Pak. orang sunda itu dari dulu punya istilah banyak pare, konci leuwit duit loba. Dipipir ada si jabrik, di kolong ada si jambrong dan di tukang ada kambing. Semuanya berkaitan dengan pupuk organik," ujar Dedi, Senin (21/3).

Baca juga : DPR: Prajurit TNI Yang Mau Bicara Politik Silakan Pensiun Dulu

Senada, Anggota Komisi IV dari Fraksi Gerindra Endang Setyawati Thohari mendukung penuh penggunaan pupuk organik sebagai alternatif, juga solusi jangka panjang dalam mengembalikan kesuburan laha.

"Ke depan saya ingin ada grand strategi untuk kepentingan petani. Jadi siapapun menterinya, siapapun pejabatnya, penggunaan pupuk organik ini tetap jalan," katanya.

Ketua Himpunan Mitra Produksi Organik (HMPO) Muhammad Parto mengatakan, keberadaan pupuk organik sudah seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah. Salah satunya dengan menganggarkan alokasi subsidi. 

Sebab, menurut Parto, berdasarkan pengalaman HMPO, kotoran hewan dari ujung Madura sampai pulau terluar lainya secara rutin diangkut dan dibersihkan Petrorganik.

Baca juga : Pemain Incaran Milan Ditelikung Newcastle

"Kami Pak, selama ini adalah pejuang lingkungan hidup. Mengapa demikian, karena semua kotoran ayam dari ujung Pulau Madura sampai ke timur, kami yang menghabiskan. Sehingga polusi bau yang dikeluhkan masyarakat bisa kita atasi. Makanya, saya berharap pemerintah mendukung dan merangsang petani untuk cinta terhadap pupuk organik," katanya.

Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta memastikan bahwa semua anggota KTNA di seluruh daerah akan mendukung penuh kebijakan pemerintah memaksimalkan pemakaian pupuk organik. 

Hal senada juga diungkapkan Sekjen HKTI Sadar Subagyo. Menurutnya, cakupan penggunaan pupuk organik harus diperluas secara merata di seluruh daerah.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) ingin petani bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri, yang kualitasnya bisa lebih baik dari pupuk organik. Salah satunya dengan memanfaatkan jerami hasil panen raya.

Baca juga : Dubes RI Sambut Pelonggaran Aturan Covid-19 Di Saudi

"Hasil pertanian non-pestisida itu kualitasnya lebih baik dan pasarnya cukup besar. Ke depan, penggunaan pupuk organik makin menguntungkan petani bisa memproduksinya sendiri. Misalnya dengan kotoran hewan atau jerami padi," tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.