Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Dia menegaskan, LGBT jelas bertentangan dengan identitas dan karakter bangsa sebagai negara yang beragama dan berbudaya luhur.
“Sekali kita permisif dan memberi ruang bagi mereka, selanjutnya mereka leluasa berbicara ke publik bahkan mengkampanyekan perilakunya,” kata dia.
Baca juga : Buka Pintu Darurat, Penumpang Nekat Jalan Di Sayap Pesawat
Akhirnya, kata Jazuli, paham menyimpang itu lambat laun akan diikuti banyak orang. Itu kekuatan repetisi dari media publik. Sesuatu yang diulang-ulang, menjadi biasa, lalu dimaklumi, dan akhirnya ditiru. “Mestinya public figure paham itu,” tandasnya.
Ke depan, Jazuli meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus lebih aktif mengawasi dan mensupervisi konten-konten menyimpang di media sosial. Sebab, Kominfo punya kewenangan men-take down konten-konten menyimpang untuk kepentingan masyarakat. Apalagi jika banyak protes dan report terhadap konten tersebut.
Baca juga : Menko Airlangga Dorong Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Di Jabar
“Hal ini sekaligus menegaskan bahwa negara hadir menjaga generasi bangsa dari perilaku seks menyimpang,” imbuh Jazuli.
Seperti diketahui, Deddy Corbuzier telah menghapus konten podcast yang berisikan pasangan gay di saluran YouTube miliknya. Dia juga menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan tidak mendukung kegiatan LGBT.
Baca juga : Ketua DPRD Minta Pengelolaan 13 Sungai Dialihkan Ke Pemprov
“Seperti biasa, ketika gaduh di sosmed, saya minta maaf. Kebetulan masih dalam suasana bulan Syawal,” tulisnya di Instagram, Selasa (10/5). [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya