Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditjenbun Minta Penerima Beasiswa BPDPKS Kembangkan Daerah

Senin, 9 Mei 2022 20:09 WIB
Seminar Dampak Positif Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit seri 3. (Foto: BPDPKS)
Seminar Dampak Positif Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit seri 3. (Foto: BPDPKS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yaitu pemberian beasiswa program D1, D3, D4 telah berdampak baik pada pembangunan kelapa sawit nasional. Khususnya bagi pekebun dan keluarganya.

Demikian disampaikan Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan) Baginda Siagian dalam webinar bertajuk “Dampak Positif Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 3 dengan topik “Pendanaan BPDPKS untuk Pengembangan SDM Sawit”, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS.

Baca juga : Hari Pertama Masuk Kerja, Mentan Minta Pegawai Lebih Semangat

“Harapan kita, lulusan program beasiswa ini kembali ke wilayah dia, ke kampungnya, untuk membangun kampung, melakukan diseminasi apa yang sudah diperoleh selama kuliah kepada masyarakat di sekitarnya,” kata Baginda, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima RM.id, Senin (9/5).

Harapan Ditjenbun ini juga tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang bekerja di perusahaan. Di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) ternyata saat ini 80 persen dari mahasiswa program D1 sudah di-booking perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Baca juga : Sobat Erick Gelar Penyuluhan Kepada Petani Dan Bagikan Sembako Di Pematang Siantar

“Pada program D3 dan D4, saya belum tahu, nanti akan dilakukan monitoring dan evaluasi kepada masing-masing lembaga pendidikan, jangan-jangan setahun sebelum lulus sudah banyak yang booking juga,” kata Baginda lagi.

Ia berharap, para penerima beasiswa kembali ke wilayah masing-masing selama 2 tahun mengabdikan diri, membangun perkebunan kelapa sawit rakyat di daerahnya. Membagikan pengetahuan dan teknologi yang sudah didapat kepada masyarakat sekitar. "Setelah itu, kalau mau bekerja di perusahaan silakan saja, apalagi kalau ada tawaran yang lebih bagus,” lanjutnya.

Baca juga : Taxi Alsintan Bantu Petani Kembangkan Inovasi Pra Dan Pasca Panen

Alternatif lain adalah melanjutkan pendidikan. Alumni D1 kuliah lagi di D3 atau D4, sedang D3 kuliah lagi di S1. Bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan daya tarik utama mahasiswa penerima beasiswa. Soal gajinya, Baginda yakin pasti di atas UMR.

Total mahasiswa penerima beasiswa sejak 2017 sampai Februari 2022 adalah 3.625 orang. Sedang total lulusan penerima beasiswa 1.750 orang. Sebarannya di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) yang sekarang menjadi Institut Teknologi Sawit Indonesia Medan 180 mahasiswa; Politeknik Kampar Riau 245 mahasiswa; Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 780 mahasiswa; Institut Teknologi Sains Bandung Bekasi 50 mahasiswa; AKPY 1.400 mahasiswa; Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta 610 mahasiswa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.