Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan peran besar ulama dalam mendirikan bangsa dan menyepakati Pancasila.
Pada kesempatan itu Hidayat juga mengajak MUI Jaksel bekerja sama, berkolaborasi mengawal pengamalan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945.
Ajakan tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid di depan ratusan Ulama dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR bekerja sama dengan MUI Jaksel di Jakarta, Kamis (16/7).
"Kehadiran saya di sini bukan untuk menggarami air laut. Karena para ulama tentu sudah sangat paham mengenai empat pilar MPR. Yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945. Para ulama berperan besar dalam membentuk, menjaga dan menyelamatkan pilar-pilar berbangsa tersebut," ujarnya.
Baca juga : HTI, Khilafah Dan Pancasila
HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid mengaku, perlu mengingatkan kembali dan mengajak para ulama untuk bersama mengawal kesepakatan para pendiri bangsa tersebut dari segala bentuk penyimpangan yang sudah terjadi di sepanjang sejarah NKRI.
"Ini merupakan lanjutan dari peran ulama di masa lalu yang telah berjuang di BPUPK, Panitia Sembilan, PPKI dari beragam latar belakang, baik organisasi kemasyarakatan Islam maupun dari organisasi politik Islam," tukasnya.
Para ulama, kata HNW bersama para tokoh bangsa lainnya dari lintas organisasi dan agama aktif memperjuangkan Indonesia merdeka. Mereka menyepakati Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Serta menjadikan dan mengembalikan NKRI sebagai bentuk negara.
Menurut HNW, bukan hanya melalui pengajian dan khutbah, para ulama juga telah menunjukan perjuangan untuk turun langsung ke medan juang.
Baca juga : DPRD DKI Bentuk Pansus Jakarta Pasca IKN
"Misalnya seperti fatwa jihad dari KH. Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama) dan Amanat Jihad dari Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah) untuk mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," terangnya.
Selain itu, ada pula terobosan M Natsir yang mampu merealisir cita-cita Indonesia Merdeka agar menjadi NKRI. Melalui mosi integralnya yang mengembalikan NKRI setelah Indonesia dipecah belah oleh Belanda menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).
Ini perlu selalu diingat bersama terutama dikalangan para Ulama, bahwa peran ulama dan ummat untuk negara ini sangatlah banyak dan nyata. Sehingga warisa dan hasil perjuangan mereka perlu dilanjutkan dengan terus mengawal agar tak terjadi penyimpangan dari cita-cita Indonesia Merdeka.
Oleh karena itu, HNW mengajak para ulama untuk semakin memahami Empat Pilar MPR ini agar bersama dengan komponen bangsa yang lain, dapat mengawal pengamalannya, dan mengkoreksi bila ada penyimpangan dari 4 pilar tersebut.
Baca juga : Repackaging Pancasila
Misalnya seperti yang dilakukan para ulama terdahulu, bersama TNI dan masyarakat, menyelamatkan Indonesia dari pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan tahun 1965.
"Juga sekarang ketika bangsa dan negara menjumpai tantangan baru di era reformasi, globalisasi dan pasca Covid-19, agar warisan perjuangan para ulama bersama tokoh bangsa tersebut dapat diwariskan dengan baik dan benar kepada Generasi Z, hingga peringatan 100 tahun Indonesia merdeka dan seterusnya," ungkap HNW.
Lebih lanjut, HNW mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan juga secara dua arah. Tujuannya agar MPRI mendapat nasehat dan masukan dari ulama, sehingga kita bisa bersama-sama mengawal pengamalan Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Agar terselamatkan cita-cita Proklamasi dan Reformasi, dan dijauhkan dari segala bentuk penyimpangan," pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya