Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rachmat Gobel: Wanita Harus Bisa Merebut Jabatan Publik

Jumat, 9 September 2022 19:57 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat berpidato dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Wanita Syarikat Islam di Jakarta, Jumat (9/9). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat berpidato dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Wanita Syarikat Islam di Jakarta, Jumat (9/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel menilai  jumlah kaum wanita di jabatan publik masih jauh lebih kecil dibanding proporsi populasinya, yang mencapai sekitar 49,5 persen dari total penduduk Indonesia.

“Masih ada bias gender. Karena itu, kaum wanita harus merebut jabatan-jabatan publik,” kata Gobel, saat memberikan pidato dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI Wanita Syarikat Islam di Jakarta, Jumat (9/9).

Acara yang dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin secara virtual itu antara lain dihadiri oleh Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gobel mengatakan, dalam sejarah Indonesia, kaum wanita memiliki jejak yang kuat. Bahkan, di antara mereka ada yang memimpin perang seperti Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati.

Baca juga : Globalisasi Sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Di Jawa, Ratu Kalinyamat menjadi promotor pengiriman armada kapal perang terbesar untuk menyerbu penjajah Portugal di Selat Malaka.

Kontribusi kaum wanita itu terus berlangsung hingga kini, di berbagai bidang. Tetapi menurutnya, wanita yang menduduki jabatan publik masih jauh dari proporsinya. Padahal, kualitas wanita Indonesia sama baiknya dengan kaum pria.

Untuk itu, Gobel mengajak para aktivis Wanita Syarikat Islam yang dipimpin Prof. Dr. Valina Singka Subekti, untuk tak berhenti berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

“Fokus pada pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Karena, kualitas sumberdaya manusia yang unggul adalah pembeda dalam transformasi suatau bangsa,” katanya.

Baca juga : Terapkan Digital ID, Negara Bisa Hemat Ratusan Miliar Per Tahun

Gobel menegaskan, bangsa yang unggul adalah bangsa dengan karakter yang kuat.

“Bukan yang lembek. Jadilah wanita pejuang,” tandasnya.

Gobel mengingatkan, kondisi geopolitik dunia yang tak stabil seperti perang Rusia-Ukraina, telah telah mengganggu pasokan barang di seluruh dunia. “Harga-harga jadi naik,” katanya.

Hal ini membutuhkan solusi dari tiap bangsa, termasuk dari Wanita Syarikat Islam. Sehingga, Munas XI Wanita Syarikat Islam diharapkan bisa melahirkan berbagai konsepsi di bidang sosial, budaya, dan ekonomi.

Baca juga : Tumbuh Pesat, Mitra Bukalapak Kontribusi 48 Persen Pendapatan Bukalapak

Pada kesempatan yang sama, Gobel membantah anggapan banyak orang, yang berpendapat bahwa Indonesia kekurangan dana.

“Itu harus dikoreksi. Jumlah penduduk yang 275 juta serta kekayaan alam Indonesia yang berlimpah, merupakan modal yang sangat besar. Yang penting, harus bersatu. Seperti lidi, jika bersatu menjadi kuat,” paparnya.

Gobel berharap, Wanita Syarikat Islam bisa melahirkan lebih banyak lagi kader-kader bangsa.

“Indonesia sangat membutuhkan partisipasi semua pihak, untuk membangun negeri ini,” ucapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.