Dark/Light Mode

Hari Kesehatan Jiwa Dunia

Lestari Harap Ada Kolaborasi Transformasi Layanan Kesehatan

Senin, 10 Oktober 2022 22:32 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program layanan kesehatan jiwa harus konsisten ditingkatkan lewat transformasi sistem dan kebijakan yang mudah diakses dan dipahami masyarakat, untuk menjawab ancaman dampak berbagai krisis global yang terjadi saat ini terhadap kesehatan jiwa masyarakat.

"Dampak krisis global terhadap keseharian masyarakat dapat berimbas terhadap banyak hal. Tidak hanya di sisi ekonomi dan politik, dampak krisis juga berpotensi menghantam sektor kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan jiwa," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10) memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia setiap 10 Oktober.

Apalagi, ujar Lestari, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Baca juga : Amran Dan Ganjar Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah salah satu riset skala nasional yang berbasis komunitas dan dilaksanakan secara berkala setiap lima tahun oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan data tersebut, Kementerian Kesehatan, melalui Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes bertekad untuk meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder serta tersier bagi program kesehatan jiwa melalui transformasi layanan kesehatan. 

Tekad Pemerintah itu, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, harus didukung realisasinya oleh semua pihak, mengingat potensi peningkatan jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan jiwa di tengah sejumlah dampak krisis global saat ini cukup besar.

Baca juga : Menteri Bahlil: Mahasiswa Harus Kolaborasi Ciptakan Lapangan Kerja

Ancaman terhadap sektor kesehatan jiwa itu, ujar Rerie, harus dijawab dengan transformasi layanan kesehatan yang lebih baik agar mampu mengeliminasi gejala dan memulihkan kesehatan, serta fungsi sosial penderita gangguan kesehatan jiwa.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap, upaya transformasi layanan kesehatan jiwa dari Kemenkes itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat dalam merealisasikannya.

Karena salah satu hasil dari upaya memulihkan kesehatan jiwa, ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, adalah kembalinya fungsi-fungsi sosial penderitanya.

Baca juga : Kira-kira Begini Kondisinya Saat The Perfect Storm Datang

Sehingga, tegasnya, penting juga bagi masyarakat untuk memahami norma atau berbagai faktor yang mampu mendorong kesembuhan, ketika penyintas gangguan kesehatan jiwa mulai bersosialisasi di tengah masyarakat.

"Jadi, upaya transformasi layanan kesehatan jiwa tidak semata harus didukung dengan kemudahan akses layanan lewat perbaikan secara teknis manajerial semata," tandasnya.

Lebih dari itu, tambahnya, membutuhkan dukungan masyarakat lewat kolaborasi dalam penerapan program transformasi layanan kesehatan jiwa yang lebih baik. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.