Dark/Light Mode

Lihat Kebutuhan Pasar

Startup Kudu Tangkap Peluang Sektor Pangan Dan Kesehatan

Selasa, 27 September 2022 06:35 WIB
Ilustrasi Startup. (Istockphoto/ismagilov).
Ilustrasi Startup. (Istockphoto/ismagilov).

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak perusahaan startup berada di ujung tanduk. Hampir 80-90 persen perusahaan itu gagal saat merintis, karena tidak mampu melihat kebutuhan pasar. Kegagalan juga disebabkan startup kehabisan dana.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka BUMN Startup Day 2022 di ICE BSD City, Tangerang, kemarin.

Menurut Jokowi, dari jumlah itu, 42 persen gagal karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sedangkan 29 persen ke­habisan dana, 23 persen karena susunan tim, 19 persen kalah kompetisi, dan 18 persen karena permasalahan harga.

Baca juga : Erick Luncurkan 3 Inisiatif Pendanaan Baru Untuk Ketahanan Pangan, Kesehatan & Energi

“Mestinya berangkatnya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa. Agar ekosistem besar yang ingin dibangun ini bisa saling sambung,” kata Jokowi.

Dalam acara ini, hadir men­dampingi Jokowi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoat­modjo, Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, minimnya jumlah startup Indonesia yang bergerak di bidang agrikultur menjadi bukti mereka tidak melihat kebutuhan pasar.

Baca juga : Kapolri: Kita Terus Membangun Nilai Persatuan, Toleransi, Dan Keberagaman

Padahal, dunia berada dalam ancaman krisis pangan, yang ke depan akan semakin membesar.

Dalam catatannya, startup ter­banyak, yaitu 23 persen bergerak di bidang financial technology atau fintech dan startup bidang retail 14 persen. Sedangkan, startup bidang agrikultur hanya 4 persen.

“Kalau dilihat, urusan krisis pangan ke depan akan jadi per­soalan besar yang harus dipecah­kan teknologi. Itu kesempatan,” ujarnya.

Baca juga : BKS Akui Tantangan Sektor Transportasi Nggak Mudah

Dalam urusan pangan, lanjut Jokowi, dimensinya juga luas. Dari produksi, distribusi, hingga barang tersebut sampai ke pasar. Urusan pangan pun tak hanya beras, tapi juga komoditas lain seperti sayur hingga sagu.

Jokowi mengingatkan pelaku startup dan kalangan muda, kondisi ini menjadi kesempatan besar untuk mereka. Karena, setiap hari ada 19.600 orang di dunia yang mati kelaparan akibat krisis pangan.

Selain pangan, Jokowi menilai, ada peluang pada bidang kesehatan. Apalagi, Indonesia merupa­kan negara dengan 17 ribu pulau dan 514 kabupaten/kota.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.