Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) menjadi momentum seluruh santri mengingat kembali perjuangan para ulama yang turut andil dalam memerdekakan Indonesia. Sebelumnya, perjuangan ulama dan kiai tidak tertulis dalam sejarah khususnya era Orde Baru.
“Tapi, alhamdulillah sejak reformasi, terutama era Presiden Jokowi (akhirnya) mengesahkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional pada 2015,” kata Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dalam keterangannya, kemarin.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini bilang, pengakuan HSN ditindaklanjuti dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren dan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Dana Abadi Pesantren. Sehingga, negara tidak lagi abai terhadap keberadaan santri dan pesantren yang punya kiprah besar bagi Republik Indonesia.
Cak Imin mengatakan, HSN yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan momentum tepat untuk menumbuhkan dan mengembangkan semangat santri dalam mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai bidang.
“HSN22 Oktober adalah semangat dari pesantren dan santri yang hari ini jumlahnya tidak kurang dari 5 juta santri di 28 ribu pesantren,” sebut Ketua Umum DPP PKB ini.
Cak Imin mengatakan, Indonesia mempunyai potensi bonus demografi yang sangat besar, terutama kaum muda yang memiliki potensi besar di berbagai bidang.
Baca juga : Yaqut Peringati Hari Santri Di Korsel, Ajak Diaspora Jaga Kedaulatan Bangsa
“Santri juga pesantren selain berperan di pendidikan, juga menjadi kekuatan ekonomi di sektor informal, ekonomi menengah di setiap pesantren,” paparnya.
Oleh karenanya, HSN harus dijadikan momentum agar para santri tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu seperti agama saja, tetapi juga ilmu-ilmu lain seperti teknik, kedokteran, dan lainnya.
“Kita harus menitipkan masa depan bangsa ini kepada keluarga besar pesantren yang di dalamnya ada pengikutnya, ada masyarakat di sekitarnya,” kata mantan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) ini.
Baca juga : Menteri Basuki Persembahkan Wajah Baru Taman Mini
Staf Khusus Menteri Agama Bidang Image Building dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo menambahkan, hari santri 2022 mengambil tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Pemilihan tema tersebut bertujuan sebagai langkah positif santri untuk berdaya dan berkiprah di bidang apa pun.
“Santri adalah pilar penting peradaban manusia khususnya di Indonesia. Kita tidak bisa membayangkan Indonesia tanpa santri, kiai, ulama,” kata Wibowo dalam keterangannya, kemarin. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya