Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kesepakatan Presiden Jokowi-FIFA

Ketua Komisi X : Langkah Strategis Perbaikan Sepak Bola Indonesia

Selasa, 18 Oktober 2022 17:27 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Foto: Ist)
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesepakatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden FIFA Gianni Infantino mendapat dukungan dari banyak kalangan. Kesepakatan tersebut dinilai menjadi pintu masuk pembenahan sepak bola Indonesia secara sistematis.

"Pengelolaan Sepak Bola Indonesia memang membutuhkan perubahan secara sistematis dan mendasar, maka kesepakatan yang dicapai Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino menjadi titik tolak langkah perubahan tersebut. Jika tidak berubah secara mendasar dan sistematik maka sepak bola Indonesia hanya akan menjadi bom waktu yang akan meledakkan tragedi-tragedi lanjutan setelah Kanjuruhan," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Selasa (18/10).

Untuk diketahui Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino hari ini bertemu di Istana Negara. Dari pertemuan tersebut disepakati sejumlah langkah pembenahan sepak bola Indonesia.

Baca juga : Suporter Apresiasi Usaha Erick Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Kesepakatan tersebut di antaranya, melakukan transformasi sepakbola indonesia secara menyeluruh, mengkaji kembali kelayakan stadion, dan mengkaji ulang para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.

Huda menjelaskan kesepakatan yang dihasilkan oleh Presiden Jokowi dan Presiden FIFA cukup komprehensif. Menurutnya tiga butir kesepakatan bisa menjadi titik tolak perubahan mendasar pengelolaan sepak bola di Tanah Air.

"Kami menilai kesepakatan tersebut bisa menjadi dasar perubahan sepak bola Indonesia dari hulu ke hilir. Baik mengenai tata Kelola sepak bola secara umum, tata Kelola pertandingan yang aman dan nyaman bagi penonton, hingga memastikan jika sepak bola Indonesia ditangani oleh orang-orang professional," katanya.

Baca juga : Dipandu FIFA, Pemerintah Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia

Huda menegaskan, jika tiga aspek pembenahan sepak bola tersebut yang selama ini dinanti oleh publik bola di tanah air tetapi tak kunjung terealisasi. Dari satu rezim kepengurusan ke rezim kepenguruan federasi sepak bola di Indonesia seolah tidak banyak melakukan perubahan.

"Sistem pengelolaan sepak bola masih jauh dari harapan. Pergantian pengurus federasi seolah hanya sekadar menganti orang, tetapi tak kunjung melakukan banyak pembenahan,” katanya

. Satu hal penting dari pertemuan Jokowi dan FIFA, lanjut Huda adalah semua pihak tidak bisa menghindar dari butir kesepakatan yang telah dbuat. Selama ini seringkali inisiasi perbaikan sepak bola dari pemerintah, kerap mentok saat pengurus federasi berlindung di balik statuta FIFA.

Baca juga : Jokowi: Alhamdulillah, FIFA Tak Jatuhkan Sanksi Untuk Sepak Bola Indonesia

“Upaya perbaikan sering dinarasikan sebagai bentuk intervensi sehingga akan mengundang sanksi FIFA. Nah dengan kesepakatan Presiden dengan FIFA maka hal itu tidak akan terjadi lagi,” tutur Huda. 

Politikus PKB ini berharap agar butir kesepakatan ini benar-benar diimplementasikan di lapangan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.