Dark/Light Mode

Hadiri HUT ke-8 Perindo

Bamsoet Dukung Imbauan Jokowi Agar Elite Politik Saling Puji Jelang 2024

Senin, 7 November 2022 22:33 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menghadiri HUT ke-8 Perindo, di Jakarta, Senin (7/11). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menghadiri HUT ke-8 Perindo, di Jakarta, Senin (7/11). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak semua elemen bangsa menjadikan Pileg, Pilpres, dan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 2024 sebagai pesta demokrasi yang aman, damai, serta tidak menjadi pemecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Koalisi partai politik yang dibangun juga harus mampu menjaga kesejukan atmosfer politik selama proses pesta demokrasi berlangsung.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini sangat mendukung pernyataan Presiden Jokowi yang meminta antar politisi agar tidak saling menjatuhkan dan menjaga persaingan tetap sehat. Begitu juga dengan partai politik agar mampu menahan diri serta menjaga rivalitas secara sehat.

Baca juga : Pengamat: Kode Jokowi Dukung Airlangga Amat Jelas

“Sehingga, massa di akar rumput tidak terpecah belah akibat konflik yang terjadi antar politisi ataupun partai politik karena beda pilihan. Saling memuji, seperti kata Presiden Jokowi, adalah pilihan terbaik, agar suasana lebih adem," ujar Bamsoet, usai menghadiri HUT ke-8 Perindo, di Jakarta, Senin (7/11).

Ketua DPR ke-20 ini menegaskan, tidak boleh ada lagi politik identitas yang membentuk polarisasi di tengah masyarakat. Partai politik boleh bersaing untuk mendapat dukungan masyarakat, tetapi tidak dengan membawa isu agama, suku, ras yang mencederai demokrasi Indonesia.

Baca juga : Nelayan Pesisir Sosialisasikan Ganjar Presiden 2024

"Kita tidak boleh membiarkan berkembangnya kembali politik identitas yang dapat menyulut permusuhan serta mengancam persatuan dan keutuhan bangsa. Kalau ada yang bawa-bawa nama agama, kelompok ras, tugas kita bersama untuk segera mencegahnya," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, politik identitas telah memberikan dampak negatif. Akibatnya, karena berbeda haluan politik, antar masyarakat bermusuhan, tokoh agama dihujat, petinggi parpol dicaci maki, presiden dan lembaga negara sebagai simbol kedaulatan negara juga dilecehkan. 

Baca juga : Jokowi Merasa Seperti Di Rumahnya

"Karena itu sudah saatnya kita harus berani mengatakan secara tegas, selamat tinggal politik identitas. Persoalan agama, suku, ras itu sudah lewat, kita sudah merdeka. Sekarang bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu dengan baik," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.