Melani Suharli: Solusi Bagi Masyarakat Untuk Dapatkan Harga Wajar, Adil Dan Transparan

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR RI Melani Leimena Suharli membuka kegiatan Konsinyering Digitalisasi PBK (Perdagangan Berjangka Komoditi), SRG (Sistem Resi Gudang), dan PLK (Pasar Lelang Komoditas) TA 2022.

Kegiatan yang merupakan gelaran Kementerian Perdagangan dan Bappepti ini, digelar di Florence Ballroom, lantai 3 Hotel Amos Cozy Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11), dan dihadiri konstituen Melani, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada konstituen saya," ujar Melani, mengawali sambutannya.

Dia berharap, dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat/pelaku usaha terkait pentingnya PLK.

Baca juga : Melani Suharli: UMKM Perlu Dilindungi Dari Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

"Semoga acara ini membuka wawasan kita semua, betapa pentingnya peran PLK untuk mendorong kemandirian dan kemajuan ekonomi nasional," harapannya.

Politisi Partai Demokrat itu awalnya menjelaskan soal proses digitalisasi. Dijelaskan Melani, tanda masuknya proses digitalisasi adalah adanya peningkatan pemanfaatan teknologi berbasis digital yang digunakan hampir pada setiap aspek kehidupan.

Tujuan dari digitalisasi sendiri adalah untuk membantu masyarakat dalam memudahkan segala aktivitas dan pekerjaan sehari-hari.

"Sehingga kita tidak perlu memakan banyak waktu serta usaha untuk mencapai target dari pekerjaan kita. Intinya kehidupan manusia bergerak lebih cepat, efektif dan efisien," beber Melani.

Baca juga : Dirly Ajak Masyarakat Dukung Aplikasi Transportasi Lokal

Dalam kegiatan tersebut, dijelaskan bagaimana digitalisasi masuk ke ranah tiga hal. Yaitu, Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang dan PLK.

"Kita tahu bahwa masalah yang selalu dihadapi petani adalah tidak memiliki akses pasar, posisi rebut tawar lemah, pembentukan harga tidak transparan, tidak memiliki kemampuan modal, jalur distribusi panjang, tidak ada kepastian harga, komoditas yang dihasilkan mudah rusak dan kualitas komoditas belum sesuai harapan pasar," beber putri Pahlawan Nasional dr Johannes Leimena ini.

Untuk menjawab masalah tersebut dikembangkan pasar lelang, di mana petani, atau produsen/penjual dipertemukan langsung dengan pembeli, penawaran dilakukan secara terbuka, atau dengan kata lain, transparansi pembentukan harga.

"PLK adalah pasar yang terorganisir dan wahana bertemunya para pembeli dan penjual dengan menggunakan sistem lelang yang diselenggarakan oleh penyelenggara pasar lelang," terang Melani.

Baca juga : Pandi Gelar ID-RES Dan Ajak Masyarakat Gunakan Domain BIZ.ID

PLK diharapkan dapat memperpendek mata rantai perdagangan sehingga tercipta efisiensi perdagangan, mendukung perekonomian daerah dan perekonomian nasional sebagai sarana pembentukan harga.

Manfaat lain dari adanya PLK yaitu mendorong perencanaan pola tanam yang baik oleh petani. Juga, mendorong petani berproduksi secara lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. "Masyarakat pun menikmati harga yang lebih kompetitif," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.