Dark/Light Mode

COP 27 Mesir, Roro Paparkan Manfaat Dekarbonisasi Energi

Jumat, 11 November 2022 21:00 WIB
Anggota Delegasi Kaukus Ekonomi Hijau, Dyah Roro Esti Widya Putri di Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 hingga 18 November 2022. [Foto: IG dyahroroestiwp]
Anggota Delegasi Kaukus Ekonomi Hijau, Dyah Roro Esti Widya Putri di Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 hingga 18 November 2022. [Foto: IG dyahroroestiwp]

RM.id  Rakyat Merdeka - Narasi seputar dekarbonisasi ekonomi Indonesia amat penting diubah dan mesti fokus pada peluang. Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, saat menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP27 (Conference of the Parties) atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 hingga 18 November 2022.

KTT ini berlangsung beberapa bulan setelah rilisnya dua laporan terbaru yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). DPR RI, melalui Kaukus Ekonomi Hijau, mengirimkan delegasi dari Parlemennya, salah satunya Roro Esti, untuk turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Anggota Delegasi Kaukus Ekonomi Hijau/Komisi VII, Dyah Roro Esti Widya Putri (ke-3 kiri) dan Ratna Juwita Sari (tengah) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar (ke-3 kanan); Wamen LHK, Alue Dohong (ke-2 kanan); Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono (ke-2 kiri) dan Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha (kanan) di Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 hingga 18 November 2022. [Foto: IG dyahroroestiwp]

Baca juga : COP 27 Mesir: PLN Paparkan Penggunaan Biomassa di PLTU

Anggota DPR RI milenial ini menyatakan, pembangunan rendah karbon, dapat menciptakan lebih dari 1,8-15,3 juta lapangan kerja, dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6,1-6,5% hingga 2050, dapat menyelamatkan 40.000 jiwa melalui pengurangan polusi udara dan air, serta sebagai pengurangan kemiskinan ekstrem.

Secara keseluruhan, Roro Esti memandang, masalah energi ini adalah masalah multi-disiplin, yang membutuhkan solusi multi-disiplin, sehingga perlu sinergi di semua sektor. Dia pun mengajak semua pihak bergotong royong bersama untuk mencapai tujuan besar ini.

Anggota Delegasi Kaukus Ekonomi Hijau/Komisi VII, Dyah Roro Esti Widya Putri (kiri) dan Ratna Juwita Sari (ke-2 kiri) bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (tengah), politikus Indonesia dan aktivis Nahdlatul Ulama, Zannuba Ariffah Chafsoh (ke-2 kanan) di Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada 6 hingga 18 November 2022. [Foto: IG dyahroroestiwp]

Baca juga : Cegah Tambang Liar, KSP Dorong Perbaikan Sistem Perizinan Usaha Sektor Minerba

Selama ini, lanjutnya, Indonesia sangat beruntung, karena merupakan negara yang kaya akan sumber daya, baik di sektor bahan bakar fosil maupun di sektor energi baru dan terbarukan. Namun saat ini, sebagian besar sumber energi di Indonesia masih dihasilkan dari bahan bakar fosil, terdiri dari batu bara, minyak, dan gas, mencapai lebih dari 80% dalam bauran energi primer saat ini.

Komitmen Indonesia untuk bertransisi energi, terang Roro, telah dicontohkan dalam beberapa kesempatan, di mana Presiden Joko Widodo telah menyebutkan perlunya transisi energi sebagai kewajiban untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.