Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indarung Art Market Festival 2022

Rieke Gaungkan Pentingnya Basis Data Akurat Dan Presisi

Jumat, 18 November 2022 19:26 WIB
Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka orasi kebudayaan bertajuk Indarung: Bung Karno, Peci dan Semen di Indarung Art Market Festival 2022, Kamis (17/11). (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka orasi kebudayaan bertajuk Indarung: Bung Karno, Peci dan Semen di Indarung Art Market Festival 2022, Kamis (17/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka membacakan orasi kebudayaan bertajuk Indarung: Bung Karno, Peci dan Semen di Indarung Art Market Festival 2022, Kamis (17/11). Acara digelar di bekas Pabrik Indarung I, PT Semen Padang, Sumatera Barat.

Pabrik Indarung l merupakan cikal bakal pabrik semen pertama di Asia Tenggara ini. Rieke yang juga aktivis budaya ini begitu lantang berorasi. Indarung Art Market Festival 2022 digelar 17-20 November 2022. Selain orasi budaya dari Rieke, juga ada FGD, pertunjukan mural, film, Arsip visual, pameran foto, dan pasar seni.

Dalam orasinya, Rieke menyatakan, infrastruktur adalah hajat hidup rakyat, dan hajat hidup rakyat berupa infrastruktur itu jelas butuh semen. Tak ada satu pun bidang pembangunan fisik yang tidak membutuhkan semen.

Rieke teringat kata-kata Bung Karno dalam pidato di hadapan para pemuda di Surakarta 11 Juli 1960.

"Mana bisa membuat gedung ini kalau tidak ada semen. Mana bisa membuat pabrik kalau tidak ada semen. Mana bisa bikin jembatan kalau tidak ada semen. .ana bisa membuat landasan kapal udara kalau tidak ada semen. Mana bisa membuat pelabuhan jikalau tidak ada semen," kata Rieke menyitir pidato Bung Karno.

Baca juga : Gus Jazil Ingatkan Pentingnya Panduan Etika Dalam Bernegara  

Dikatakan, membangun jalur logistik pangan nasional, papan atau perumahan, sekolah dan universitas untuk hak rakyat atas pendidikan, museum, pusat-pusat kebudayaan, puskesmas dan rumah sakit untuk penuhi hak rakyat, butuh semen.

"Membangun perkantoran pemerintahan pun butuh semen. Bahkan, membangun ibu kota negara pun siapa yang pungkiri kita butuh semen," tambah Rieke.

Pendek kata, lanjutnya, semen adalah salah satu kebutuhan dasar bagi dijalankannya pembangunan infrastruktur yang tidak terpisahkan dari pembangunan manusia dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik.

Semen adalah material vital yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi yang pada pasal 33 konstitusi dinyatakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sekarang, lanjut Rieke, Pabrik Indarung l merupakan cikal bakal pabrik semen pertama di Asia Tenggara ini telah berusia 112 tahun. Tulang dari besi-besi berkarat yang mencuat ke langit tinggi. Rangka perut dari silo-silonya telah berlumut, dan tinggal menunggu diserap tanah, kemudian hilang ditelan sejarah.

Baca juga : Di Forum ASEAN, Mahfud Ingatkan Pentingnya Bangun Keamanan Kawasan

"Saya bersedia menyampaikan orasi kebudayaan di Indarung Art Market Festival, sesungguhnya karena saya sedang kumpulkan energi perjuangan lewat memori sejarah atas Indarung, memori sejarah perjuangan rakyat Ranah Minang," tambahnya.

Rieke tidak mau Indarung hilang dari sejarah dan dilupakan. "Saya butuh energi semangat dan kecintaan tanah air yang terekam di besi berkarat Indarung," cetusnya.

Rieke pun menyatakan, beberapa hari lalu dia berada di Bali dalam rangkaian perjuangan bersama jejaring intelektual kolektif implementatif memperjuangkan norma yuridis Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Daerah berbasis Data Desa/Kota Presisi.

"Sayangnya, saat ini masih terganjal di pintu masuk istana," curhatnya.

Rieke hampir saja menyerah. Namun, dia mengaku, tiba-tiba ingat Indarung. Seketika ingatan itu membangkitkan ingatan lama saya pada penampilan Bung Karno dengan peci hitam bersama 513 orang pendiri bangsa lainnya. Rieke mengaku seperti digugah kesadaran bahwa di balik angka dalam data negara, ada nasib dan nyawa jutaan rakyat yang dipertarungkan.

Baca juga : Hadiri Ajang International Book Fair, Gus Halim Kampanyekan Pentingnya Literasi

"Perjuangan ini berat saudara-saudara, bicara angka dalam data adalah tentang pendataan yang memakan triliunan uang rakyat," ingatnya.

Angka dalam data negara, lanjut Rieke, artinya juga alokasi ribuan triliun uang rakyat untuk biayai pembangunan di segala bidang. Data yang tidak akurat dan aktual, lanjutnya, adalah pintu masuk raibnya uang hasil keringat rakyat di pelosok tanah air.

"Angka-angka yang tak gambarkan kebutuhan dan kondisi riil rakyat, angka-angka yang jadi permainan statistik meta kapital negara, angka yang dijadikan alat rekolonialisasi, penjajahan ulang terhadap rakyat kita di desa," pungkasnya berapi-api. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.