Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Puluhan Siswa Jadi Korban Gempa
Kurikulum Bencana Harus Dimasukkan RUU Sisdiknas
Sabtu, 3 Desember 2022 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan mendesak revisi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) memasukkan kurikulum bencana. Mengingat, banyaknya jumlah siswa yang menjadi korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menilai, RUU Sisdiknas yang sedang digodok Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memperhatikan masalah tersebut.
“Sebagai upaya untuk mengurangi korban jiwa dan materi dalam setiap bencana bisa diwujudkan,” ujarnya.
Baca juga : Komisi X: Kurikulum Bencana Harus Masuk RUU Sisdiknas
Huda menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negeri dengan potensi intesitas bencana yang cukup tinggi. Kita berada di ring of fire yang rentan dengan bencana gempa bumi, meletusnya gunung berapi, hingga tsunami. Fakta alam ini tidak bisa dihindari.
BMKG mencatat, sejak tahun 2008 hingga tahun 2015, gempa bumi terjadi rata-rata sekitar 6.000 kali dalam setahun.
Kemudian, pada tahun 2018 meningkat menjadi 11.920 kali dan pada tahun 2019 tercatat sekitar 11.588 kejadian. Setelah turun di 2020, di 2021 ada lompatan intensitas kejadian.
Baca juga : Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Menteri BUMN Apresiasi Aksi PLN Hadirkan Food Truck
“Dan baru saja kita menjumpai fakta pahit bagaimana gempa Cianjur menimbulkan ratusan korban jiwa,” kata dia.
Ironinya, kata Huda, tak sedikit dari korban jiwa tersebut adalah para peserta didik. Pemkab Cianjur mencatat, setidaknya ada 42 siswa dan 10 guru di level Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) hingga sekolah menengah pertama yang menjadi korban tewas. Jumlah ini belum termasuk kemungkinan siswa SMA/SMK yang jadi korban.
“Saya merasa fakta ini harus disikapi serius dengan memasukkan kurikulum bencana dalam RUUSisdiknas,” desak Politikus PKB ini.
Baca juga : Kunjungi Korban Gempa Lagi, Jokowi Bagi-bagi Sarung Dan Mukena
Apalagi, lanjut Huda, dampak perubahan iklim juga mulai dirasakan dengan kian tingginya intesitas bencana hidrometeorologi dalam bentuk banjir bandang, tanah longsor, hingga cuaca esktrem di berbagai daerah di Indonesia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya