Dark/Light Mode

Yandri Susanto: KH. Abdul Chalim Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Jumat, 31 Maret 2023 22:08 WIB
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto saat sambutan pada Seminar Nasional dengan tema Perjuangan KH. Abdul Chalim 1898-1972 di Gedung Yudha Bakti Negeri komplek Pendopo Bupati Majalengka, Kamis (30/3). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto saat sambutan pada Seminar Nasional dengan tema Perjuangan KH. Abdul Chalim 1898-1972 di Gedung Yudha Bakti Negeri komplek Pendopo Bupati Majalengka, Kamis (30/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di hadapan peserta Seminar Nasional dengan tema Perjuangan KH. Abdul Chalim 1898-1972, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menyebut bahwa KH. Abdul Chalim adalah seorang ulama, pejuang, dan politisi.

Sebagai ulama, KH. Abdul Chalim pernah belajar ilmu agama kepada banyak kyai dan menimba ilmu di berbagai pondok pesantren. Setelah itu, mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai pejuang kata Yandri, salah satu jejak perjuangan Abdul Chalim diabadikan menjadi hari santri. Karena pada 22 Oktober 1945, Abdul Chalim turut bergerak mengumpulkan massa, untuk berperang menentang kembalinya penjajahan Belanda dan Sekutu di Surabaya.

Penggalangan massa, ini dijalankan sesuai arahan Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari, yang mengumandangkan resolusi jihad. Sedangkan kapasitasnya sebagai anggota MPRS tahun 1955, membuktikan bahwa Abdul Chalim adalah seorang politisi.

Baca juga : Serah Terima Buku, KB Maumere Jaya Kawal Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional

Dikatakan Yandri, KH. Abdul Chalim telah memberi contoh bahwa santri dan ulama tidak menghindari panggilan dunia politik. Dengan menjadi anggota legislatif kita berkontribusi secara maksimal membangun bangsa.

"Karena itu, bangsa Indonesia harus meneruskan semua perjuangan yang pernah dilalui KH. Abdul Chalim, dengan mengangkatnya menjadi pahlawan nasional," kata Yandri Susanto.

Pernyataan tersebut disampaikan Yandri Susanto saat menyampaikan sambutan pada Seminar Nasional dengan tema Perjuangan KH. Abdul Chalim 1898-1972. Acara tersebut berlangsung di Gedung Yudha Bakti Negeri komplek Pendopo Bupati Majalengka, Kamis (30/3).

Ikut Hadir pada acara tersebut, Gubernur Jawa Barat diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supendi. Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana. Juga jajaran Forkopimda Kabupaten Majalengka.

Baca juga : Dira Sugandi Harumkan Indonesia Lewat Teater Musikal Internasional

Ada enam pembicara yang turut menyampaikan makalahnya pada seminar tersebut. KH. Maman Imanulhaq M. Ag anggota komisi VIII DPR RI, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim Pengasuh ponpes Amanatul ummat, Dr. H. Muhammad Albarra Wakil Bupati Mojokerto, Prof. Dr Agus Mulyana Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia, dan Prof. Dr. H. Abdul Halim Guru Besar Sejarah UIN Sunan Ampel.

Selain jasa-jasanya, itu menurut Wakil Ketua Umum DPP PAN, Abdul Chalim bersama KH. Abdul Wahab Hasbullah berjasa besar mendirikan Nahdlatul Ulama.

Berkat campur tangannya, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), berhasil didirikan bahkan bisa berkiprah hingga sekarang ini.

Karena itu, upaya memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Abdul Chalim, harus usahakan bersama-sama. Sekaligus menjadi ikhtiar untuk merealisasikan slogan bahwa bangsa yang besar adalah yang menghormati jasa para pahlawannya.

Baca juga : Sambut Ramadan dan Idul Fitri, Mall Ciputra Jakarta Gelar Tableware Bazaar

"Insya Allah tidak ada rintangan yang bisa menghalangi pengangkatan KH. Abdul Chalim menjadi pahlawan nasional. Karena jejak langkah, peninggalan dan saksi-saksi yang melihat kiprah serta perjuangan masih bisa ditemukan," pungkas Yandri. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.