Dark/Light Mode

Beri Kuliah Umum Di Seskoal, Bamsoet Ingatkan Ancaman Geopolitik Global

Rabu, 10 Mei 2023 13:42 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-61 Tahun 2023. Turut hadir jajaran Seskoal antara lain, Komandan Laksda TNI Yoos Suryono Hadi, Kapusjianmar Laksma TNI Fauzi, Seklem Kolonel Laut (KH) Bambang Suharjo, Dirjianbangdik Kolonel (Mar) Tedy, serta Dirbin Kolonel Laut (T) Iwan Indrawan.

Pendidikan diikuti 118 peserta perwira menengah (Pamen). Rinciannya, 101 Pamen TNI AL, 2 Pamen TNI AD, 2 Pamen TNI AU, 5 Pamen Polri, serta 8 Pamen dari militer mancanegara, yang terdiri dari Arab Saudi, Australia, India, Malaysia, Pakistan, Philipina, Singapura, Srilanka, dan Amerika Serikat.

Dalam kuliah umum ini, Bamsoet, sapaan akrab Bambang, membawakan materi ancaman geopolitik global. Sebelumnya, pada Januari 2019, saat menjabat Ketua DPR, Bamsoet juga diminta mengisi Kuliah Umum Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-57, membahas tentang Peran Legislatif dalam Menjaga Netralitas TNI Pada Pemilu.

Baca juga : Terima GMKI, Bamsoet Dukung Penyelenggaraan Pancasila Fest 2023

Bamsoet menerangkan, pergeseran geopolitik global diwarnai berbagai fenomena. Di antaranya, ambisi China untuk menasbihkan diri sebagai pemimpin dunia pada 2049, salah satunya dengan menaikkan anggaran belanja militer.

"Misalnya pada tahun 2021, anggaran belanja militer China mencapai 230 miliar dolar AS. Jauh lebih besar dibandingkan Rusia sebesar 154 miliar dolar AS, Inggris 68 miliar dolar AS dan Jerman 50 miliar dolar AS," ujar Bamsoet, saat memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kondisi geopolitik global saat ini pun sedang tidak baik-baik saja. Perang Rusia-Ukraina, ketegangan China-Taiwan, hingga potensi konflik di semenanjung Korea, merupakan sebagian dari beberapa isu yang dipandang berpengaruh pada stabilitas geo-politik global.

Baca juga : Anies Mau Gaspol Lagi

"Selain itu, masih ada potensi ketegangan Turki-Yunani yang dipicu militerisasi kawasan laut Aegea, serta kehadiran militer China di kawasan Laut China Selatan yang dapat memantik ketegangan AS-China, serta beberapa negara di kawasan tersebut. Antara lain Vietnam, Malaysia, Filipina, Australia, termasuk Indonesia," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, dari sektor perekonomian, IMF juga mengingatkan bahwa kondisi perekonomian global tahun 2023 masih berada ditengah ketidakpastian. Sementara Laporan Bank Dunia memperkirakan terjadinya resesi ekonomi global pada tahun 2023.

"Beberapa indikasi yang terlihat adalah lonjakan inflasi di beberapa negara, serta kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral di berbagai negara untuk meredam laju inflasi," terang Bamsoet.

Baca juga : Baznas: Semoga Masyarakat Kian Nyaman Beribadah

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan, berbagai gambaran mengenai kondisi geopolitik global tersebut, mengisyaratkan bahwa dunia saat ini sudah jauh berbeda dibanding era sebelumnya. Dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar, telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global.

"Jika tidak siap dan waspada, kita dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.