Dark/Light Mode

Terima GMKI, Bamsoet Dukung Penyelenggaraan Pancasila Fest 2023

Rabu, 3 Mei 2023 19:52 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemeja biru) menerima Pengurus Pusat GMKI, di Jakarta, Rabu (3/5). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemeja biru) menerima Pengurus Pusat GMKI, di Jakarta, Rabu (3/5). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) akan menyelenggarakan Pancasila Fest 2023: Ekspresi Pancasila, Satu Indonesia. Penyelenggaraannya dimulai di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10 Mei 2023. Kemudian lanjut di Riau, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Selatan, hingga puncaknya akan diselenggarakan di Gedung MPR pada Agustus 2023.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan bahwa Pancasila Fest 2023 merupakan terobosan dalam menanamkan ideologi Pancasila kepada generasi muda bangsa melalui berbagai bentuk kegiatan yang menarik. “Selain seminar dan workshop tematis Pancasila, juga akan ada penanaman pohon dan mewujudkan bank sampah, pagelaran seni dan budaya, mimbar kebangsaan dan deklarasi kebangsaan Ekspresi Pancasila, Satu Indonesia, dialog, dan doa bersama pemuda dan mahasiswa lintas agama, serta pembubuhan prasasti Pancasila," ujarnya, usai menerima Pengurus Pusat GMKI, di Jakarta, Rabu (3/5).

Baca juga : NCKL Bukukan Pendapatan 4,8 Triliun Di Kuartal Pertama 2023

Pengurus Pusat GMKI yang hadir antara lain, Ketua Umum Jefry Gultom, Bendahara Umum Bertin T W Zamili, Wakil Sekretaris Umum Elsye Titihalawa, Kabid Aksi dan Pelayanan Ranto Pasaribu, Sekfung Organisasi Keny Gainau, Sekfung Masyarakat Riswan Siahaan, Sekfung Ekonomi Kreatif Novrita Sandante, Sekfung Hubungan Internasional Jessica Warouw, serta Sekfung Kerohanian Sterky Konehe.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, penanaman ideologi Pancasila sangat penting mengingat kebhinekaan dalam negara yang kaya akan keberagaman, hanya bisa wujudkan dengan komitmen kuat untuk mengelola kemajemukan dengan baik dan benar. Kegagalan dalam mengelola kemajemukan dan ketidaksiapan sebagian masyarakat untuk menerima kemajemukan tersebut, akan berpotensi mengakibatkan terjadinya gejolak sosial yang dapat mereduksi semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan radikalisme, dan menimbulkan konflik horizontal.

Baca juga : Warga DKI Apresiasi Pengamanan Dan Pelayanan Polda Metro Selama Lebaran 2023

"Kita dapat belajar dari referensi global, bahwa pada masanya, Uni Soviet dan Yugoslavia adalah representasi negara besar dan maju di kawasan Eropa Timur. Namun kegagalan dalam membangun semangat kebersamaan, dan kelalaian dalam merawat soliditas ikatan kebangsaan, telah menyebabkan kedua negara besar tersebut terpecah-belah dan tercerai-berai," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, setelah lewat tiga perempat abad usia kemerdekaan Indonesia, dan di tengah modernitas zaman yang terus melaju, tantangan untuk menjaga dan merawat Pancasila tidak menjadi semakin mudah. Kehidupan kebangsaan juga diperhadapkan pada berbagai paradigma yang menjadi antithesis dari nilai-nilai luhur Pancasila.

Baca juga : Koalisi Tenaga Kesehatan Dukung Menkes Bereskan Mahalnya Urus SIP & STR

"Masih dapat kita rasakan indikasi adanya upaya untuk menggoyahkan dan merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, khususnya melalui gerakan radikalisme. Meskipun hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan indeks potensi radikalisme di Indonesia cenderung terus mengalami penurunan, namun perlu dicatat bahwa indeks potensi radikalisme pada tahun 2020 masih berada pada kisaran 12 persen, dimana mayoritasnya didominasi oleh generasi muda," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.