Dark/Light Mode

Caleg PSI Marsha Damita Bakal Fokus Benahi SDM Pekerja Migran

Sabtu, 10 Februari 2024 15:05 WIB
Caleg DPR RI PSI Dapil DKI Jakarta 2 nomor urut 4 Marsha Damita Siagian. (Foto : ist)
Caleg DPR RI PSI Dapil DKI Jakarta 2 nomor urut 4 Marsha Damita Siagian. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Caleg DPR RI Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil DKI Jakarta 2 nomor urut 4 Marsha Damita Siagian mengungkapkan banyak hal yang harus dibenahi menuju Indonesia emas Tahun 2045.

Salah satu yang harus dibenahi adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para pekerja migran Indonesia (PMI).

Menurut Marsha, yang sempat tinggal 12 tahun di luar negeri untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sosialisasi dan edukasi bagi para pekerja migran di luar negeri sangatlah penting. Dan ini harus difasilitasi oleh negara.

"Saya sering mendengar Tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri kesulitan datang tepat waktu ke tempat kerja, terutama saat musim dingin tiba. Persoalan medis seperti kurangnya vitamin D, imbas dari datangnya musim dingin adalah persoalan tersendiri yang dihadapi pekerja migran akibat minimnya sosialisasi," tandas Marsha di sela-sela kampanyanya di kawasan Tanah Abang Jakarta, Jumat (9/2).

Baca juga : Pelarangan PMI Ke Inggris Dicabut, Secercah Asa Bagi Pekerja Migran Indonesia

Marsha mengatakan, jika terpilih sebagai anggota dewan, maka sosialisasi dan edukasi pekerja migran akan terus ditingkatkan demi mempersiapkan diri secara lebih maksimal di tanah air sebelum diberangkatkan ke luar negeri.

Penyuluhan-penyuluhan untuk beradaptasi agar lebih disiplin bekerja di negara orang, juga perlu ditingkatkan.

"Begitu juga persoalan penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris. Ini masih dirasa kurang terutama ketika pekerja migran memperoleh kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi," jelasnya.

Menurutnya, kemampuan berbahasa asing tidak diperoleh secara instan dan harus dilatih bertahun-tahun. Untuk itu, peran kementerian pendidikan melatih bahasa asing bagi pekerja migran perlu diperluas.

Baca juga : Ke Ferarri, Hamilton Pede Bakal Makin Bersinar

"Pekerja migran harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan bahasa internasional. Hal seperti ini simpel tetapi pelatihan berbahasa asing sering terabaikan sehingga pekerja migran kurang mengetahui akan hak-haknya ketika berada disebuah negara," jelas Marsha yang menyelesaikan gelar doktornya di London College of Fashion.

Minimnya kemampuan berbahasa asing lanjut Marsha juga bisa berdampak kepada penyalahgunaan visa dan berimbas kepada tindak kejahatan perdagangan orang.

Jika pekerja migran tidak menguasai bahasa internasional, maka efek dominonya saat berada dil uar negeri ungkap Marsha sangat banyak.

Marsha mengakui masih banyak agen nakal yang mengirim pekerja migran dengan visa yang salah. Akibatnya, para TKI sering terlantar di negara orang karena minimnya informasi di tanah air.

Baca juga : Dukung Program Pemerintah, TJSL Bank DKI Fokus Penanganan Stunting

"Dari sini pemerintah harus banyak belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu dan terus memperbaiki mekanisme pengiriman pekerja migran," katanya.

"Intinya persoalan-persoalan seperti menekan agen yang nakal, edukasi tentang hak dan kewajiban pekerja migran serta simunisasi calon pekerja perlu lebih disosialisasikan. Infomasi seputar paspor tanpa visa dan sejenisnya serta cara meminta perlindungan di luar negeri juga perlu lebih diinformasikan," ucap Marsha.

Sejauh ini sepengetahuan Marsa, negara-negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Singapura serta Hongkong masih mendominasi negara tujuan pekerja migran.

"Sebaiknya pemerintah juga terus mensosialisasikan kultur dan budaya di negara tersebut sehingga calon TKI kian banyak memperoleh informasi dari negara yang akan dikunjungi," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.