Dark/Light Mode

Terima Dubes Kazakhstan, Bamsoet Dukung Kerja Sama Sister City Astana-IKN

Rabu, 12 Juni 2024 00:07 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov, di Jakarta, Selasa (11/6). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov, di Jakarta, Selasa (11/6). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung kerja sama sister city yang dibangun antara Astana (Ibu Kota Kazakhstan) dengan IKN Nusantara (Ibu Kota Indonesia). Kata Bamsoet, hal ini menjadi catatan bersejarah bagi hubungan kedua negara.

Kerja sama sister city ini juga memiliki makna tersendiri bagi Indonesia, untuk belajar banyak dari Kazakhstan yang berhasil membangun Astana sebagai ibu kota baru selama 25 tahun, sejak tahun 1998.

Baca juga : Pertamina Dan Bappenas Kerja Sama Kebijakan Energi Keberlanjutan

"Kita juga menyambut niat baik ‘Sergek Project’ dari Kazakhstan untuk berinvestasi di IKN Nusantara. Untuk semakin meningkatkan nilai investasi antara kedua negara, kita juga mendukung penuh perundingan ‘Bilateral Investment Treaty’ yang tengah berlangsung. Perundingan harus dapat terus berjalan dengan lancar dan kesepakatan dapat segera ditandatangani," ujar Bamsoet, usai menerima Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov, di Jakarta, Selasa (11/6).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, hubungan diplomatik antara Kazakhstan dan Indonesia sudah mencapai usia 31 tahun pada Juni ini, sejak diresmikan pada 2 Juni 1993. Hubungan bilateral kedua negara diperkuat oleh adanya kemiripan antara kedua negara, yaitu keduanya sama-sama memiliki sumberdaya alam berlimpah, masyarakat yang majemuk, dan memiliki mayoritas muslim moderat.

Baca juga : Terima Pengurus KONI Tangsel, Bamsoet Dorong Sport Tourism dan Sport Industry

"Hubungan diplomatik antara kedua negara telah berkembang secara baik, positif, dan konstruktif. Kedua negara juga bersepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang seperti pertanian, industri, farmasi, gas dan minyak, transportasi, infrastruktur, dan pembuatan mesin," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini juga mendorong peningkatan kerjasama ekonomi dan sosial budaya antara Indonesia dan Kazakhstan. Misalnya melalui pembukaan penerbangan langsung (direct flight) dari Astana ke Bali. Menjadi stimulus untuk peningkatan kerja sama yang lebih erat dan lebih luas antar kedua negara.

Baca juga : Terbang Ke Tajikistan, Basuki Bahas Energy Hijau Untuk IKN

Kazakhstan memiliki peran penting bagi Indonesia, yakni sebagai penghubung dengan negara-negara di Asia Tengah. Pembukaan penerbangan langsung antara Indonesia-Kazakhstan akan sangat bermanfaat bagi konektivitas kedua negara. Tidak hanya bagi turis, melainkan juga bagi dunia usaha kedua negara.

"Terlebih saat ini volume perdagangan Indonesia dengan Kazakhstan sudah meningkat tajam dalam kurun 19 tahun terakhir, yaitu dari hanya Rp 295,9 miliar pada tahun 2004, naik menjadi Rp 6,21 triliun pada tahun 2022. Pada tahun 2023, hanya dalam sembilan bulan pertama, volume perdagangan kedua negara sudah mencapai Rp 3,7 triliun," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.