Dark/Light Mode

Terima Menag, Ketua MPR Apresiasi Penyelenggaraan Haji 1445H/2024 M

Kamis, 27 Juni 2024 15:09 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kinerja Kementerian Agama (Kemenag) dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/2024 M. Berbagai inovasi dan perbaikan layanan haji yang dilakukan Kemenag membuat pelaksanaan ibadah haji tahun ini lebih baik dan tertata dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Berbagai langkah dan terobosan yang dilakukan Kemenag dalam melayani jamaah haji Indonesia tahun ini patut kita apresiasi. Mulai dari program haji ramah lansia, penyediaan konsumsi tiga kali sehari selama jemaah di Mekah, penambahan layanan fast track pada Embarkasi Jakarta, Solo, dan Surabaya, serta peningkatan layanan kesehatan, transportasi, akomodasi, dan perlindungan jemaah haji,," ujar Bamsoet usai menerima Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dalam ibadah haji tahun ini, jumlah jemaah yang berangkat merupakan yang terbanyak dalam sejarah ibadah haji Indonesia. Tercatat Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji dengan jumlah total 241.000 orang, terdiri dari 213.320 jemaah dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca juga : KPK Keluarkan Surat Edaran

"Awalnya kuota haji Indonesia tahun 1445H/2024 M sebanyak 221.000 jemaah. Berkat lobi-lobi yang dilakukan Pemerintah akhirnya Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji Indonesia sebesar 20.000 jemaah. Sebanyak 10.000 kuota dipakai bagi jemaah haji reguler dan 10.000 lainnya untuk jemaah haji khusus. Sehingga total jemaah haji Indonesia tahun ini menjadi 241.000 orang," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini memaparkan, salah satu langkah inovasi yang dilakukan oleh Kemenag dalam ibadah haji tahun ini adalah skema murur. Melalui skema murur, mabit (bermalam) dengan melintas di dalam bus saat di Muzdalifah.

Jemaah haji yang selesai wukuf di Arafah menggunakan bus melintas secara pelan melewati Muzdalifah dengan berdiam di dalamnya, tanpa turun dari bus. Pengangkutan jemaah haji melalui skema murur ini dapat mengurangi lebih dari 25 persen pergerakan jemaah haji di Muzdalifah, yang untuk total kuota jemaah haji Indonesia hanya tersedia space 0,29 meter persegi untuk setiap jemaah haji.

Baca juga : Hima Persis: Kemenag Telah Tunjukkan Kerja Baik dalam Penyelenggaraan Haji 2024

"Penerapan skema murur ini sangat membantu jemaah haji lansia, difabel, dan jemaah yang memiliki risiko tinggi. Sekitar 53.863 jemaah haji yang masuk kategori tersebut dapat menggunakan skema murur dan memperlancar proses mabit di Muzdalifah," imbuh Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, inovasi lain yang dilakukan Kemenag adalah penambahan layanan fast track pada Embarkasi Jakarta, Solo dan Surabaya. Melalui layanan fast track ini, proses imigrasi yang seharusnya dilakukan di Arab Saudi bisa dilakukan di Indonesia. Sehingga, jemaah haji tidak perlu melakukan proses imigrasi saat tiba di Arab Saudi.

"Terobosan lain dari Kemenag adalah pemberlakuan syarat istithaah sebelum pelunasan haji. Cek istithaah dilakukan sebagai syarat syar’i seorang calon jemaah haji lolos memenuhi persyaratan melaksanakan ibadah haji. Sebelum haji tahun ini, para jemaah haji yang telah masuk daftar tunggu harus melakukan pelunasan pembayaran biaya haji sebelum dilakukan cek istithaah," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.