Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ferdiansyah: Jadikan Budaya sebagai Investasi

Sabtu, 7 Desember 2019 22:02 WIB
Ferdiansyah (Foto: Istimewa)
Ferdiansyah (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengesahan UU Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan membawa semangat baru dalam upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional. Dengan UU itu, Indonesia memiliki panduan dalam menjalankan amanat Pasal 32 ayat 1 UUD 1945 untuk memajukan kebudayaan.        

Demikian disampaikan Ketua Panja RUU Pemajuan Kebudayaan yang juga Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, dalam Seminar Nasional Pemajuan Kebudayaan di Tengah Peradaban Dunia, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu, (7/12). Politisi Golkar ini mengatakan, Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara lainnya di dunia melalui kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. 

Baca juga : Peluncuran Buku Seni Budaya Bali Memukau Warga Belanda

"Kalau mau menyaingi negara-negara lain dari hal seperti teknologi, Indonesia harus diakui sudah sangat jauh tertinggal. Kebudayaan dan kearifan lokal menjadi kekayaan dan identitas Indonesia yang harus dimanfaatkan keberadaannya," ujarnya.     

Ferdian melanjutkan, infiltrasi budaya atau penyusupan budaya luar (asing) yang sengaja maupun tidak sengaja merasuk dan memengaruhi budaya lokal selama ini menjadi yang ditakutkan. “Seperti kita ketahui, selama ini yang kita takutkan mengenai kebudayaan adalah infiltrasi budaya. Makanya dalam RUU disebutkan ketahanan budaya. Tentu jika kita memiliki ketahanan budaya yang kuat, tentu harapannya pada masa yang akan datang, bahkan hingga berakhirnya bangsa ini, ketahanan budaya kita akan kokoh," katanya.

Baca juga : KCI Sediakan Ruang Pelayanan Disabilitas di Stasiun Juanda

Untuk itu, kata Ferdiansyah, budaya harus dijadikan investasi, untuk menjadi daya pikat Indonesia. “Budaya jangan diartikan sebagai biaya, tetapi investasi. Dengan adanya aktivitas melestarikan, pemeliharaan dan berbagai aktivitas lainnya, hal itu merupakan upaya agar budaya menjadi daya tarik Bangsa Indonesia. Termasuk juga budaya jangan diartikan sangat sempit. Etos kerja pun juga menjadi bagian dari budaya. Jadi, hal apapun dalam pembangunan nasional itu beraspek dari budaya. Akhirnya kita menyimpulkan, budaya menjadi haluan pembangunan nasional,” ucapnya. 

Budaya juga, lanjut Ferdiansyah, adalah  pembentuk karakter bangsa dan juga Budaya dapat menyelesaikan benturan sosial Budaya menjadi haluan pembangunan nasional. "Masyarakat adalah subjek kebudayaan, Budaya modal peningkatan kesejahteraan. Budaya bukan biaya, tapi investasi," ujarnya.       

Baca juga : Ledakan Monas Tak Pengaruh Ke Istana

Di akhir sambutannya, Ferdiansyah mengajak agar masyarakat lebih peduli dengan budayanya masing-masing dengan membacakan sebuah pantun. "Liburan ke Tasikmalaya/perginya naik delman//Rapatkan barisan ajukan budaya/Budaya maju bangsa makin aman. Koleksi batik Tasikmalaya/Coraknya unik dan berbudaya//Mari bersama lestarikan budaya//Agar Indonesia semakin jaya," ucapnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.