Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Dukung Warga Sipil Jadi Komponen Cadangan Pertahanan Negara

Kamis, 30 Januari 2020 01:10 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemaju putih) bersama Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (29/1). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berkemaju putih) bersama Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (29/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan kehadiran UU Nomor 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (UU PSDNPN) harus disambut suka cita oleh berbagai kelompok masyarakat. Melalui UU PSDNPN, negara membuka peluang bagi warga sipilnya untuk menjadi Komponen Cadangan, yang ikut berkontribusi dalam pertahanan semesta.

"Adagium klasik civis pacem parra bellum, jika ingin damai maka harus siap untuk berperang, bukanlah berarti setiap negara menginginkan peperangan. Melainkan doktrin agar setiap negara mempersiapkan kekuatan tempur militernya, ditunjang dengan komponen cadangan dari warga sipil. Sehingga bukan hanya bisa terwujud pertahanan yang kuat, melainkan juga memiliki efek gentar," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini saat menerima Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Rabu (29/1).

Baca juga : Bamsoet Ajak Semua Elemen Bangsa Jihad Lawan Narkoba

Untuk memperkuat GM FKPPI sebagai Komponen Cadangan Pertahanan, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mendorong GM FKPPI segera mengadakan kegiatan Jambore Bela Negara secara nasional, yang diikuti kader GM FKPPI dari berbagai wilayah di Indonesia. Tak hanya dijadikan ajang meningkatkan nasionalisme, Jambore Bela Negara juga harus dijadikan sebagai wahana membahas berbagai isu strategis pertahanan lainnya.

"Isu pertahanan tak hanya menyangkut alat utama sistem senjata (Alutsista) saja. Mengingat perang di era modern ini tak hanya sebatas perang fisik melalui pengerahan kekuatan militer saja. Melainkan juga perang asimetris di ranah cyber, bioteknologi, hingga ke perang pemikiran (ideologi)," ucap Bamsoet.

Baca juga : Latihan di Sidoarjo Jadi Kenangan Buat Timnas U-16

Kepada Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengingatkan, geografis Indonesia yang memiliki garis pantai sekitar 81.000 kilometer, dan tersebarnya pulau-pulau ke dalam tiga zona waktu, selain menjadi kekuatan juga bisa menjadi titik lemah pertahanan jika tak dikelola dengan baik. Peran masyarakat di perbatasan dan di pulau terdepan serta terpencil sangat dibutuhkan, guna memperkuat peran militer yang bertugas disana.

"GM FKPPI harus menuruni nilai-nilai perjuangan yang telah ditunjukan para orang tuanya yang mengabdikan diri di TNI maupun Polri. Menjaga kedaulatan bangsa merupakan tindakan mulia, jangan sampai semangat ini hilang hanya karena hedonisme anak muda," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.