Dark/Light Mode

WHO Nyatakan Corona Wabah Pandemi

Ketua BKSP DPD Minta Masyarakat Nggak Panik

Kamis, 12 Maret 2020 18:40 WIB
Ketua Badan Kerjasama Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan.
Ketua Badan Kerjasama Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan.

RM.id  Rakyat Merdeka - World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 atau penyakit virus corona yang ditemukan pertama kali tahun 2019 di Wuhan, Hubei, China sebagai pandemi atau penyakit yang berpotensi menyebar ke berbagai belahan dunia dengan cepat.

Menyikapi hal itu, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman berharap tidak terjadi kepanikan di Indonesia.

"Kami cukup terkejut dengan pernyataan resmi WHO tersebut walaupun memang penyebarannya cenderung cepat memasuki berbagai negara semenjak pekan terakhir Januari 2020," katanya.

Baca juga : WHO Nyatakan Wabah Corona Sebagai Pandemi Global, Negara-negara Diminta Ambil Langkah Cepat dan Agresif

Pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi dua kasus awal COVID-19 yang terjadi di teritorial kedaulatannya pada 2 Maret 2020 dan juga mengumumkan kematian pertama pada kasus ke-25 COVID-19, Rabu, (11/3).

"Pandemi mengacu kepada luasan wilayah sebaran COVID-19 yang saat ini telah menjangkau lebih dari 100 negara. Jadi bukan sekadar banyaknya yang meninggal dunia akibat penyakit ini," tambah anggota daerah pemilihan Kalimantan Selatan ini.

Dengan pengumuman ini, COVID-19 dianggap bukan krisis kesehatan publik biasa lagi. Menurut WHO setidaknya 118,000 kasus terkonfirmasi sebagai COVID-19 dan telah menyebar di lebih dari 110 negara di benua Asia, Eropa, Afrika, Australia, Amerika, kecuali Antartika.

Baca juga : Lanyalla Minta Masyarakat Jaga Kerukunan Umat Beragama

"Kami di DPD RI berharap dengan status pandemi ini tidak membuat kepanikan yang tidak perlu, tapi justeru membangun kesadaran berbagai pihak termasuk masyarakat untuk ikut ambil bagian mengatasi penyebaran COVID-19," tegas Gusti Farid.

Gusti Farid memastikan BKSP yang dipimpinnya maupun DPD RI pada umumnya akan mempertimbangkan berbagai situasi terkini dalam menjalankan fungsi dan kewenangannya, mengingat COVID-19 juga telah memasuki wilayah parlemen dan penyelenggara negara seperti yang terjadi di Iran, Inggris dan Perancis.

"Tahun ini kami akan mengadakan forum gubernur dan duta besar negara sahabat melalui wadah Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk memperkuat promosi potensi ekonomi daerah ke luar negeri dan kerja sama pembangunan berkelanjutan. Namun kami perlu juga mempertimbangkan situasi terakhir krisis kesehatan ini," katanya. 

Baca juga : Dua WNI Kena Corona, Muhadjir Minta Masyarakat Tidak Panik

Gusti Farid berharap kewaspadaan dan koordinasi antar negara terus ditingkatkan untuk meminimalkan sebaran wilayah COVID-19.

"Harapan kami, pandemi tidak membuat kepanikan berlebihan agar sektor ekonomi daerah, pariwisata, ekspor tetap jalan, tapi prosedur atau protokol pencegahan dilakukan sebaik-baiknya, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diperlukan," kata Gusti Farid mengakhiri pernyataan persnya. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.