Dark/Light Mode

WNI Yang Dievakuasi Bebas Corona, Menko PMK Minta Masyarakat Natuna Tak Khawatir

Minggu, 2 Februari 2020 14:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memeriksa kesiapan lokasi evakuasi di Natuna, Minggu (2/2). (Foto : Humas Kemenko PMK)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memeriksa kesiapan lokasi evakuasi di Natuna, Minggu (2/2). (Foto : Humas Kemenko PMK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari China sudah tiba di Natuna, Minggu (2/2). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, seluruh WNI yang merupakan mahasiswa ini dalam kondisi sehat alias belum terpapar virus corona.

Hal tersebut diungkap Muhadjir usai memeriksa kesiapan lokasi evakuasi di Natuna pada hari yang sama, sambil didampingi Menteri Kesehatan Terawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto.

Baca juga : 92 Warga Singapura Yang Baru Dievakuasi Dari Wuhan, Langsung Dikarantina 14 Hari

"Perlu saya sampaikan sekali lagi. Yang datang ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Kalau mereka tidak sehat atau sedang tidak sehat tidak boleh dievakuasi. Ia harus menjalani perawatan, pengobatan sampai sembuh baru nanti boleh dievakuasi," kata Muhadjir seperti dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka.

Pada kesempatan itu, Muhadjir meminta masyarakat baik yang berada di Natuna maupun seluruh Indonesia agar tidak khawatir terpapar virus corona jenis baru atau Novel Coronavirus (2019-nCOV). Sebab, seluruh WNI ini akan lebih dulu menjalani observasi selama 14 hari sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing, sesuai standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia.

Baca juga : Antisipasi Wabah Corona, Pemerintah Perlu Keluarkan Travel Warning

"Observasi yang dijalani selama proses evakuasi ini juga bukan dimaksudkan sebagai karantina, atau tempat diasingkan. Observasi selama dua minggu ini sesuai standar WHO," ujarnya.

Untuk Pulau Natuna sendiri, menurut Muhadjir, dipilih sebagai lokasi evakuasi karena telah dilengkapi berbagai persiapan. Mulai dari ketersediaan kamar tidur beserta fasilitas pendukung seperti air conditioner (AC), televisi, hingga alat perlengkapan mandiri pribadi.

Baca juga : Terawan Minta Masyarakat Waspadai Virus Pneumonia

"Untuk lokasi observasinya sendiri akan ditempatkan di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau. Dan ini salah satu tenda yang akan jadi tempat mengevakuasi WNI saudara-saudara kita dari Wuhan, China. Saya sudah coba, ini (tempat tidurnya) lumayan empuk, nyaman, kemudian disediakan AC juga supaya mereka tidak kepanasan dan mereka juga bisa menonton tv," tuturnya.

Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu (1/2) dengan menerbangkan pesawat komersial berbadan lebar untuk menjemput 245 WNI terkait virus Corona. Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari leading sector kementerian/lembaga terkait. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.