Dark/Light Mode

Wabah Corona Mulai Goyang Ekonomi Kita

Kepala BPS Minta Semua Pihak Waspada

Senin, 17 Februari 2020 23:07 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka

RM.id  Rakyat Merdeka - Dampak wabah virus corona terhadap perekonomian kita diprediksi baru akan terlihat pada realisasi data Februari ini. Semua pihak diminta waspada. 

Hal ini diutarakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. "Saya rasa perlu mewaspadai efek virus corona terhadap kinerja perekonomian, khususnya ekspor dan impor setelah libur Imlek. Dampaknya mungkin akan terlihat pada data Februari 2020. Kita semua perlu waspada," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2).

Baca juga : Wabah Corona, Penyelenggara Pos Diminta Ekstra Waspada

Ia menyebut virus tersebut dapat berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap ekspor dan impor khususnya antara Indonesia dan China.


Sayangnya, ia mengaku belum dapat mengungkap detail terkait angka ataupun realisasi ekspor dan impor antara Indonesia dan China pada Februari 2020 karena masih berjalan hingga saat ini.

Baca juga : Wabah Corona di China Jadi Kesempatan Petani Buah Lokal Bergeliat

Sekadar info, diketahui neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 860 juta dolar per Januari 2020. Defisit disebabkan posisi neraca ekspor sebesar 13,41 miliar dolar, lebih rendah dari neraca impor yang mencapai 14,28 miliar dolar.

Dari nilai impor, tercatat total nilai impor non migas dari tiga belas negara selama Januari 2020 adalah sebesar 9,67 miliar dolar. Angka tersebut atau turun 3,14 persen dibanding Desember 2019.

Baca juga : Deteksi Corona, Menko PMK: Kita Hanya Butuh Waktu Dua Jam

Kondisi ini disebabkan oleh turunnya nilai impor beberapa negara utama, salah satunya adalah China sebesar 3,08 persen menjadi 125,2 juta dolar. Sementara untuk negara lainnya, adalah Thailand 14,14 persen menjadi 104,5 juta dolar, dan Australia 26,36 persen menjadi 86,9 juta dolar. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.