Pemerintah Harus Gencarkan Sosialisasi, New Normal Bukan Berarti Pandemi Covid-19 Berakhir

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah pasien baru Covid-19 di sejumlah daerah terus meningkat semenjak pemerintah menerapkan kebijakan tatanan normal baru (new normal). Tidak hanya di DKI Jakarta dan Jawa Timur, lonjakan jumlah kasus juga terjadi di Sulawesi Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Melihat hal ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah dan Gugus Tugas Covid-19 untuk terus melakukan tes Covid-19 secara massif dan tetap menyampaikan informasi bahwa new normal bukan berarti pandemi Covid-19 sudah pulih. “Sehingga diharapkan pengertian masyarakat dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan menjaga jarak,” ucap politisi yang akrab disapa Bamsoet itu, Rabu (8/7).

Baca juga : Mantap! Pemkot Bandung Peringkat Pertama Penanganan Covid-19 Di Jawa Barat

Mantan Ketua DPR ini kemudian meminta pemerintah daerah mengevaluasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun penerapan era new normal di daerah masing-masing. Ini dilakukan untuk mencari penyebab masih terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.

“Pemerintah pusat dan pemda juga perlu terus menggencarkan sosialisasi bahaya Covid-19 kepada masyarakat, serta bagaimana cara pencegahan tertular Covid-19. Baik melalui media siber, siaran maupun media online. Sehingga dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penyebaran Covid-19 dan benar-benar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam beraktivitas,” terangnya.

Baca juga : Pemprov Jabar Dan BIN Temukan 3 Positif Dan 14 Reaktif Covid-19

Bamsoet juga mendorong pemerintah untuk bekerja sama dengan masyarakat agar terus berkomitmen dalam berupaya menekan meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di masa new normal. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.