Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Puan Minta Pemerintah Dengar Aspirasi Masyarakat Sebelum Terapkan New Normal di Sekolah
Senin, 1 Juni 2020 20:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan, pemerintah perlu mendengar masukan-masukan dari para pemangku kepentingan seperti para pendidik, orang tua, dan organisasi pendidikan sebelum membuka kembali sekolah sebagai bagian dari penerapan kebijakan the new normal.
Puan menyatakan hal itu ketika tampil sebagai pembicara kunci acara Halal Bil Halal, Peringatan Hari Lahir Pancasila sekaligus Webinar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang diselenggarakan HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini. Webinar mengambil tema: Menjadi Bijak di Era Pandemi dan Persiapan Menyongsong New Normal.
“Penyelenggaraan pendidikan di tengah Pandemi Covid-19 perlu dikelola dengan baik agar tidak berdampak pada kesehatan anak-anak kita, para generasi muda kita,” tegas Puan, dalam keteranganya, Senin (1/6).
Baca juga : ASDP Siap Terapkan New Normal Di Setiap Layanan Pelabuhan
Acara itu diikuti ratusan peserta secara daring yang terdiri dari para guru PAUD, kepala daerah, dan wakil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami ingin Bunda Puan menyapa dan menguatkan para guru PAUD di tengah situasi pandemi ini,”ungkap Ketua HIMPAUDI, Prof Netti Herawati, saat membuka webinas.
Menurut Puan, protokol pelaksanaan the new normal di sekolah harus dilaksanakan secara ketat. “Dan tentu saja protokol kesehatan new normal untuk sekolah sangat berbeda dengan protokol untuk mal, perkantoran dan tempat publik lain. Apalagi untuk sekolah-sekolah PAUD dimana anak-anaknya masih kecil, naluri untuk bermain bersama teman-temannya sangat besar," ujarnya.
Karena itu, Puan menekankan agar pelaksanaan the new normal, terutama untuk sekolah, harus dilakukan secara hati-hati. “Pemerintah juga perlu merespons aspirasi-aspirasi yang berkembang terkait penerapan new normal. Misalnya, dalam hal penerapan new normal di sekolah, yang unsur-unsur masyarakat meminta agar kegiatan sekolah dimulai ketika keadaan benar-benar sudah terkendali.”
Kunci Pembentukan Karakter
Kepada para guru PAUD, Puan berpesan agar benar-benar memerhatikan proses pembentukan karakter anak sejak usia dini. ”Para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD berperan sangat penting dalam proses pendidikan Indonesia khususnya dalam pembangunan karakter bangsa,” ujarnya.
Baca juga : Gerindra Harap Pemerintah Tetap Sabar dan Semangat Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Politisi yang disapa Bunda PAUD oleh para Pegiat Pendidikan Usia Dini ini menyatakan, pembentukan karakter bangsa sangat ditentukan pada pendidikan usia dini.”Budaya santun, toleran, disiplin, etos kerja, gotong royong, dan lain sebagainya, mulai ditanamkan dalam hati nurani anak-anak kita,” ucapnya.
Menurut Puan, pendidikan usia dini sebagai bagian dari pendidikan nasional pada dasarnya adalah pembentukan karakter bangsa berlandaskan pada Pancasila. Puan menyatakan, DPR ikut mengawal anggaran pendidikan nasional melalui fungsi anggaran yang dilaksanakan dengan memastikan bahwa alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Termasuk juga di dalam APBN 2020, DPR dan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD sebesar Rp 4.014.724.000.000,” papar Puan. Dia berharap, BOP PAUD tersebut dapat ikut meningkatkan proses dan mutu pendidikan pada usia dini. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya