Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Percaya Ulasan Manis Ekonomi

Fadel: Jangan Mau Dininabobokan

Sabtu, 8 Agustus 2020 11:15 WIB
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan harapan bagi masyarakat Indonesia pada saat Sidang Tahunan MPR RI pada 14 Agustus.  "Saya berharap pada tanggal 14 Agustus nanti, Presiden jangan hanya bicara biasa saja namun menyampaikan sesuatu yang membawa harapan.

Itu harus disampaikan Presiden," kata Fadel dalam diskusi Media Expert Meeting dengan tema "Sidang Tahunan MPR: Konvensi Ketatanegaraan dalam Rangka Laporan Kinerja Lembaga Negara" di Bandung, Jumat (07/07). 

Dalam diskusi itu, tiga orang Pimpinan MPR menjadi narasumber. Ketiganya adalah Ketua MPR Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, serta Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad.

Baca juga : Inter Milan dan Man United Lolos Delapan Besar Liga Eropa

Ikut hadir pada acara tersebut Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, serta Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Budi Muliawan.

Fadel menilai,  bila Presiden hanya bicara hal-hal yang biasa saja maka dikhawatiran kondisi kedepan akan semakin tidak baik. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, pemerintah belum maksimal melakukan perbaikan-perbaikan yang substansial terkait efek yang ditimbulkan dari pandemi.

"Saat ini pandemi sudah berlangsung lama, tingkat kesabaran masyarakat sudah memuncak sehingga kalau Presiden tidak menyampaikan sesuatu yang membawa harapan maka kondisi akan repot," ujarnya.

Baca juga : Inilah 7 Pasang Cakada Sulsel Jagoan Partai Demokrat

Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, saat ini beberapa daerah sudah mengeluhkan dampak yang semakin besar dari pandemi seperti pendapatan menurun, pajak daerah tidak ada sehingga menyebabkan pemerintah daerah kesulitan membiayai pembangunan di daerah.

Pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah, lanjut Fadel,  sudah minus. Kondisi itu jangan dianggap  enteng karena dikhawatirkan akan ada efek negatif yang ditimbulkan dari pandemi karena kondisi yang semakin tidak baik.

Fadel mengaku tidak percaya ulasan manis beberapa pihak yang memproyeksi ekonomi Indonesia akan cepat pulih. Karena itu, pemerintah harus ambil langkah berani.

Baca juga : Jangan Mimpi Ekonomi Kita Pulih Cepat Kayak China

Antara lain seperti membatasi bayar utang, restrukturisasi utang untuk membiayai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Amerika Latin sudah melakukan itu namun kita masih di-ninabobo-kan, kita dibilang cepat 'recovery' padahal di pasar-pasar daya beli tidak ada. Diharapakan di Sidang Tahunan, perlu berikan harapan kalau tidak ada maka kita akan menyesalinya," pungkasnya. [QAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.