Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Wacana Pembentukan Majelis Syuro dunia
RI Bisa Makin Disegani Di Pentas Politik Dunia
Minggu, 30 Agustus 2020 15:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wacana pendirian Majelis Syuro Dunia yang diinisiasi MPR mendapat apresiasi serta dukungan dari kalangan akademisi dan cendekiawan. Dukungan tersebut muncul dari para pembicara Seminar Nasional Pembentukan Lembaga Internasional Majelis Syuro Dunia yang digelar di Gedung Nusantara IV Komplek MPR/DPR RI, Sabtu (29/8).
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Azyumardi Azra menilai, pembentukan Majelis Syuro Dunia akan membantu Indonesia meningkatkan bobot peran Indonesia di mata dunia Internasional. Karena jumlah penduduk muslim Indonesia yang sangat banyak memiliki nilai tersendiri. Hal ini membuat Indonesia lebih disegani negara lain. Sayangnya, kelebihan tersebut, menurut Azyumardi, belum dimanfaatkan secara maksimal.
Manfaat Majelis Syuro Dunia, lanjut Azyumardi, akan memperkuat silaturrahim, di antara negara anggota. Kemudian, Majelis Syuro Dunia menjadi jembatan untuk mengembangkan hubungan harmonis dan damai di antara anggota. Selain itu, memperkuat kerja sama hukum tata negara, terutama di bidang legislasi, yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca juga : Saat Masa Pandemi, Masyarakat Makin Sadar Pentingnya Gizi
“Kerja sama ini membuka kesempatan pengembangan anggota parlemen. Di Eropa, sudah ada kebiasaan salah satu anggotanya belajar tentang legislasi dan hukum tata negara di negara tujuan dalam tempo tertentu. Kebiasaan ini belum banyak terdengar di Indonesia, dan itu bisa dilakukan dengan berdirinya Majelis Syuro Dunia,” kata Azyumardi.
Agar berjalan efektif, Azyumardi berpesan agar Majelis Syuro Dunia mengantisipasi beberapa persoalan yang mungkin timbul. Seperti, kontestasi pengaruh otoritas, rivalitas kepemimpinan menjadi orang kuat, besar kecil kontribusi pendanaan, rasisme keagamaan, sektarianisme aliran dan Mazhab. Serta belenggu hubungan sejarah konflik.
Mantan Ketua Program Kajian Timur Tengah di Universitas Indonesia (UI) Luthfi Zuhdi juga memiliki pandangan serupa. Menurutnya, hadirnya Majelis Syuro Dunia akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan lembaga kerja sama antar perlemen yang sudah ada selama ini. Apalagi, potensi yang dimiliki Majelis Syuro Dunia sesungguhnya sangat besar. Pasalnya, jumlah Umat Islam dunia, sesuai data tahun 2010 mencapai 2,2 milyar penduduk dari sekitar 6 milyar jumlah penduduk dunia.
Baca juga : PSG Tembus Final Liga Champions, Mbappe Serasa Main di Piala Dunia
Jika potensi umat Islam yang sangat besar itu bisa di wujudkan, papar Luthfi, niscaya pengaruh yang ditimbulkannya pun bisa sangat besar. Dan itu bisa berpotensi memberi sumbangsih yang besar pula pada kehidupan manusia di muka bumi. Namun, Luthfi juga mengingatkan sejumlah persoalan yang mungkin akan ditemui Majelis Syuro Dunia dalam perkembangannya.
“Indonesia sudah berperan aktif dalam OKI. Sayangnya, terkait sengketa di Timur Tengah, Indonesia tidak bisa berperan secara maksimal. Ini perlu dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya. Agar Majelis Syuro Dunia nantinya bisa lebih bermanfaat dari Lembaga-lembaga dunia yang sudah ada saat ini,” pungkas
Luthfi. (QAR/TIM)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya