Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Corona Belum Ada Obatnya
Pemprov Kudu Tegas Disiplinkan Warganya
Minggu, 20 September 2020 05:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan menyesalkan masih tingginya tren penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Lemahnya penegakan disiplin selama ini di Ibu Kota menjadi penyebab utama penyebaran Covid-19 masih tinggi.
“Meski diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ketat, jika Pemprov DKI Jakarta tetap tidak bisa menegakkan aturan dan mendisplin warganya, masalah tetap akan sama, akan muncul klasterklaster penyebaran Covid-19 yang baru,” ujar anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo.
Politisi PDIP ini berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa bertindak lebih tegas dalam mengendalikan penyebaran Virus Corona dengan penegakan aturan dan disiplin yang tinggi.
Baca juga : DPR Prihatin Kekerasan AnakMeningkat Di Masa Pandemi
Selama belum ada vaksin Corona, maka cara yang paling efektif mengendalikan penyebaran Covid-19 hanya dengan penegakan aturan dan displin yang tinggi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Sebab penerapan PSBB ketat atau PSBB transisi, tidak akan ada gunanya tanpa disertai penegakan aturan. Itu intinya,” jelasnya.
Rahmad bilang, koordinasi antara Pemprov DKI dengan pemerintah daerah seputar DKI Jakarta serta pemerintah pusat amat diperlukan. Kondisi seperti ini jadi pembelajaran bagi semua.
Baca juga : Orasi Kebangsaan, Puan Sampaikan “Cinta” Bung Karno pada NU
Masyarakat melihat bahwa pemerintah daerah tidak ada koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat. Sedangkan Jakarta itu adalah pusat pemerintahan, pusat perekonomian sehingga efek yang ditimbulkan pasti panjang.
Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah, ini menambahkan, masalah utama di Ibu Kota bukan tentang pendataan, tapi tentang penegakan disiplin.
“Apalagi disebut rumah sakit sudah penuh. Ini kan menimbulkan kepanikan,” kata Rahmad. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya