Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pesan Gus Jazil:

Kita Harus Waspada Bahaya Laten Komunis

Selasa, 29 September 2020 22:21 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) meminta masyarakat  mewaspadai ideologi komunis di dalam negeri. Menurutnya,  bahaya laten bisa muncul kembali dalam berbagai bentuk.

Hal itu dikatakan Gus Jazil saat talkshow’ dengan tema "Kebangkitan Komunisme dan Ketahanan Nasional" secara virtual, Selasa (29/9).  Acara itu diselenggarakan karena tiap akhir bulan September, di tengah masyarakat biasa muncul perbincangan tentang G 30 S/PKI, baik mengenai sejarah, film, atau masalah ideologinya.

Gus Jazil menilai,  isu tentang komunisme atah PKI bukan sekadar isu. Namun sesuatu yang laten sehingga hal itu perlu diwaspadai.

Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mengajak masyarakat tak abai dengan ancaman komunisme. 

Baca juga : AS Akhirnya Sadari Bahaya, Ancaman Komunis China

 Dia menuturkan, sejarah tentang pemberontakan,  banyak didokumentasikan. Namun pemberontakan komunis tercatat yang paling banyak tertulis dan didokumentasikan dalam banyak bentuk. Bahkan, Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 dibuatkan  film. Dan, film itu kerap diputar setiap akhir September. Apalagi di masa Orde Baru, film itu menjadi tontonan wajib. 

“Tak ada larangan untuk memutar kembali film itu. Film itu untuk mengingatkan kewaspadaan kita,” katanya. 

Untuk membendung komunisme, lanjut Gus Jazil,  Indonesia sudah memiliki payung hukum berupa Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966. Ketetapan itu disebut masih berlaku. 

Gus Jazil menuturkan, dalam membendung komunisme, MPR melakukannya dengan gencar  Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Atau,  lebih popular disebut dengan 4 Pilar MPR. 

Baca juga : Waspada, Jari Dan Baju KPUD Rawan Jadi Komoditas Politik

Gus Jazil menyerukan masyarakat mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila  dalam kehidupan keseharian  semua tingkatan masyarakat. 

“Saya yakin ideologi yang tak sesuai dengan karakter bangsa akan hilang bila kita menjalankan nilai-nilai Pancasila,” ujar Gus Jazil.

 Dia menyayangkan apabila ada pejabat yang jauh bahkan menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

"Pancasila jangan dianggap remeh sebab ideologi ini dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan perjuangan yang panjang," imbuhnya.

Baca juga : Peneliti CIPS : RAPBN 2021 Harus Fokus Pada Pemulihan Ekonomi

Dia berpandangan, munculnya paham atau ideologi yang tak sesuai dengan karakter bangsa, tidak hanya didasari perbedaan pandangan politik, tetapi juga  disebabkan masalah ketidakadilan dan ketimpangan dalam berbagai bidang. Untuk itu dirinya mendorong agar pemerintah bekerja keras untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.

“Maksimalkan amanah UUD,” tegasnya. QAR

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.