Dark/Light Mode

Airlangga: Tangani Covid Harus Satu Suara, Satu Bahasa, Satu Tindakan

Jumat, 11 September 2020 18:35 WIB
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto (Foto: Istimewa)
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta semua pihak untuk satu suara dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Harus satu bahasa. Satu tindakan.

Seperti halnya pemulihan ekonomi nasional, pencegahan dan penanganan memiliki bobot yang sama penting. "Perlu ada keseimbangan, kapan harus menginjak rem. Kapan harus menginjak gas. Tidak perlu dilakukan secara mendadak," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (11/9).

Airlangga menilai, di tengah situasi pandemi Covid, masyarakat harus memiliki rasa aman untuk dapat melakukan aktivitas. Karena itu, pemerintah harus mengintensifkan pelaksanaan 3 T (testing, tracing, dan treatment).

Baca juga : Mulai Senin, Seluruh Wilayah Banten Terapkan PSBB

"Pemerintah menjamin ketersediaan obat-obatan yang diperlukan dalam penanganan Covid-19. Serta memastikan pelaksanaan protokol kesehatan, yang menjadi prasyarat mutlak kegiatan ekonomi dan sosial," ujar Airlangga.

Dijelaskan, peningkatan jumlah kasus Covid - terutama di klaster angkutan umum - dalam seminggu terakhir,  tak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara lain juga mengalami hal serupa.

"Pemerintah memberi perhatian serius terhadap hal ini, dan akan melakukan secara cepat untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan," ujar Airlangga.

Baca juga : Bantu Tangani Covid-19, Pertamina Group Sudah Rogoh Kocek Rp 1,4 Triliun

Tak cuma itu. Pemerintah juga meningkatkan kapasitas tempat isolasi di hotel (bintang II dan III) dan flat isolasi mandiri Wisma Atlet.

Saat ini, sudah terdapat 782 kamar di Wisma Atlet dan 1.062 bed flat isolasi.

"Pemerintah juga memastikan ketersediaan obat, baik untuk RS maupun untuk pasien isolasi mandiri. Obat Oseltamivir pada Senin dan Selasa, sudah produksi 480.000 tabs. Secara umum, obat-obatan sudah diproduksi hingga sekitar 400 ribu, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien," terang Airlangga.

Baca juga : Nggak Takut Covid, Djoker Ngebet Juara di US Open

Kegiatan produktif, dilanjutkan dengan protokol kesehatan yang lebih ketat. Pekerja perkantoran tetap melaksanakan kegiatan dengan melakukan pengaturan WFO (work form office) dan WFH (work from home). Serta peningkatan kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan, ditambah penegakan aturan melalui Operasi Yustisi.

Hal ini senada dengan pesan Presiden Jokowi, yang meminta aparat keamanan, agar turut mendisiplinkan masyarakat terkait penetapan protokol kesehatan.

"Dengan tindakan tersebut di atas, maka kapasitas pelayanan kesehatan, termasuk di dalam menangani peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 masih memadai,” pungkas Airlangga. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.